Yudian Wahyudi

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi kembali membuat pernyataan kontroversial. Setelah sebelumnya mengatakan agama musuh Pancasila dan kitab suci diganti konstitusi, kini Yudian meminta kalimat Assalamualaikum diganti dengan Salam Pancasila.

Dalam sebuah wawancara dengan detik.com, Yudian menekankan perlunya pengucapan Salam Pancasila di tempat umum. Hal ini menurutnya sebagai titik temu dari berbagai salam masing-masing agama di Indonesia. Yudian menjelaskan, Salam Pancasila sebenarnya sudah ditemukan oleh Yudi Latif, Kepala BPIP sebelumnya.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menuturkan, setidaknya ada lima salam berdasarkan agama di Indonesia. Namun sejak reformasi bergulir, semua orang mengucapkan Assalamualaikum tanpa memperdulikan di tempat itu ada orang yang bukan beragama Islam.

Hal ini menurutnya cenderung menimbulkan masalah. Padahal sebelum reformasi orang nyaman dan seringkali mengucapkan salam nasional. Itulah sebabnya, kata Yudian, harus dicari kesepakatan penggunaan salam nasional saat berada atau di acara yang sifatnya umum. Yudian mengatakan, daripada ribut sebaiknya gunakan saja Salam Pancasila.

Sementara anggota Komisi VIII DPR RI Achmad meminta Kepala BPIP tidak membuat pernyataan yang menimbulkan kegaduhan. Assalamualaikum menurut Achmad adalah doa keselamatan. Selain itu salam bisa mendekatkan rasa ukuwah islamiyah antar sesama muslim.

Saat berbicara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta (20/2), Achmad menyebut orang non muslim tidak keberatan mengucap Assalamualaikum. Jadi menurutnya hal itu tidak perlu diributkan, apalagi sampai menggantinya dengan Salam Pancasila.

Achmad menegaskan orang tahunya hanya Salam Merdeka dan Salam Pramuka. (ant)