Headline

Forum Rembuk Masjid Indonesia Tolak Politisasi Tempat Ibadah

Kastara.id, Jakarta – Jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019, terindikasi akan bermunculan berbagai kepentingan yang masuk ke berbagai elemen, bahkan tanpa terkecuali termasuk tempat ibadah.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Forum Rembuk Masjid Indonesia (Formasi) KH Sholeh Marzuki meminta para Takmir Masjid menjaga tempat ibadah agar tidak disusupi kelompok tertentu yang memiliki agenda politik praktis.

“Para DKM dan Takmir Masjid diimbau menyerukan agar masjid jangan dikotori oknum yang mempunyai kepentingan sesaat dan hanya mencari suara dengan menguasai masjid. Jangan masjid dijadikan tempat mengamankan suara yang ujung-ujungnya menjelekkan kelompok sana kelompok sini,” tegas Kyai Marzuki melalui rilis yang diterima, Rabu (21/3).

Senada dengan Kyai Marzuki, KH Nuril Arifin alias Gus Nuril (Pondok Pesantren Soko Tunggal Rawamangun dan Semarang), menyayangkan jika masjid yang merupakan tempat mulia itu disalahartikan fungsi hanya karena tahun politik dan meminta Takmir Masjid serta para jemaah untuk tidak menggunakan masjid sebagai ajang kepentingan politik praktis, partisan, dan jual beli suara.

“Masjid jangan digunakan kepentingan politik praktis dan partisan. Mari belajar dewasa, bersikap patriot hilangkan ego. Ketika politik, pilkada, dan pilpres berjalan maka masuk ke masjid dan tenangkan hatimu. Ke masjid itu mau ketemu Allah apa ketemu calon gubernur atau calon presiden?” ujar Gus Nuril.

Gus Nuril juga mengimbau masyarakat secara kompak menyerukan untuk mencegah oknum yang memfungsikan masjid dari unsur politik praktis dan mengutamakan fungsi masjid untuk tempat beribadah kepada Allah SWT.  Menjadikan masjid sebagai sarana untuk mempersatukan umat, bukan dijadikan sarana memecah belah umat dan memperuncing perbedaan.

“Sudah saatnya menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan menjadikan mimbar-mimbar masjid sebagai media untuk menyampaikan dakwah atau ajakan menjalankan ajaran agama secara sejuk dan damai, menerima perbedaan dan saling menjunjung toleransi, bukan caci maki, ujaran kebencian, dan ajakan permusuhan,” pungkasnya. (nad)

Leave a Comment

Recent Posts

Eko Patrio Layak Jadi Menteri Komunikasi dan Informatika

Kastara.ID, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan, Eko Patrio menjadi…

Supian Suri Menyanggupi Mengenai Kesiapannya Menjadi kader Partai Gerindra

Kastara.Id,Depok - Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Kota Depok sudah sepakat untuk  membawa satu nama ke…

Partai NasDem Mendukung Imam Budi Hartono Maju Menjadi wali kota Depok

Kastara.Id,Depok - Ketua DPD Partai NasDem Kota Depok memberikan sinyal koalisi jelang pemilihan kepala daerah…

Langkah Pemkot Depok Atasi Banjir di Jalan Bulak Barat Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat melakukan langkah-langkah mengatasi banjir di Jalan Bulak…

MUI Launching Buku Berjudul Wasathiyyah

Kastara.Id,Depok - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, Jawa Barat melaunching buku  Wasathiyyah yang artinya…

Idris – Imam Sabet Penghargaan DPD PKS Terbanyak Raih Kursi DPRD Se Jabar

Kastara.Id,Bandung  - DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat (Jabar) memberikan penghargaan ke DPD PKS…