Kastara.id, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon terplih sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) dalam sarasehan IKM yang digelar di Nusantara IV Gedung DPR, Jumat (21/7). Sejumlah tokoh masuk dalam kepengurusan di antaranya Refrizal, Elsa Syarif, Nudirman Munir, dan Epyardi Asda. Kepengurusan IKM 2017 ini dilantik oleh Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno.

Dalam sambutannya Fadli Zon mengatakan, saat IKM sudah tersebar di seluruh Indonesia.  IKM adalah organisasi otonom, indpenden yang didirikan oleh para perantau orang Minang.

Fadli Zon berharap para perantau ini tidak lupa terhadap kampung halamannya. Bukan cuma itu, para perantau Minang ini mau berkonttibusi terhadap daerahnya, membangun Sumatra Barat.

“IKM ini bukan sekedar potensi tapi sebuah kekuatan yang akan menjadi networking atau jaringan masyarakat Minang di berbagai daerah untuk membantu dan membangun Sumbar yang lebih baik,” kata Fadli Zon.

Lebih jauh Fadli Zon meminta para wakil rakyat di DPR dapat membantu pemerintah provinsi untuk meningkatkan pembangunan demi mensejahterahkan rakyat, sehingga kepala daerah termasuk gubernur bisa mengusulkan atau minta bantuan kepada DPR untuk disampaikan kepada pemerintah pusat untuk membangun daerah.

“Jika gubernur memerlukan bantuan DPR, kami siap membantu untuk membangun daerah Sumatera Barat,” ujar Fadli Zon.

Menurut Fadli, IKM merupakan wadah suku Minang yang lahir dari bawah dan bukan dari atas. IKM sudah ada sejak lama dan hadir di setiap wilayah. “Sifat orang Minang itu merantau dan kemudian mereka membentuk wadah IKM di setiap pelosok tanah air, bahkan hingga luar negeri,” kata Fadli.

Fadli juga meminta warga Minang terus menjalin kekompakan serta kerja sama membangun daerah atau kampung halaman. Budaya kerja sama dan saling membantu sesama warga Minang yang telah lama melekat harus dipertahankan.

Sementara Gubernur Sumbar Iwan Prayitno mengatakan, organisasi masyarakat bukan hanya IKM tapi masih banyak yang lain, namun memiliki semangat yang sama untuk membangun kampung halaman. Sekalipun terjadi pro dan kontra di antara wadah tersebut, tapi semangat organisasi sama-sama, yakni membangun kampung halaman.

Dikatakan, IKM akan mensinergikan semua potensi di kampung maupun di perantauan mengingat potensi masyarakat Minang ada di mana-mana, di semua sektor, pemerintahan maupun swasta. “Yang jelas, kehadiran IKM dapat membantu korban bencana, menanamkan modal atau investasi di Sumbar untuk membangun infrastruktur,” ujar Iwan. (arya)