BUMN

Kastara.ID, Jakarta – Pengamat Ekonomi dari Universitas Atma Jaya, Jakarta, Frans Aba menilai, penunjukan Erick Thohir oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua Tim Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Covid-19 kontradiktif dengan tugas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan Kementerian/Lembaga lain.

“Kalau saya melihat dari keputusan ini sangat kontradiktif. Dasar pertimbangannya sederhana saja bahwa sejauh ini sudah ada Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin oleh Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. Di samping itu sudah ada tim ekonomi yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani,” kata Frans seperti dilansir Watyutink.com, Selasa (21/7).

“Apa orientasi dari penunjukan Erick Thohir ini? Padahal BUMN sendiri sedang dibebani masalah manajemen yang tidak terkonsolidasi dengan baik,” kata Frans lagi.

Selain itu, Frans mengkhawatirkan pembentukan tim baru yang diketuai Erick Thohir ini tidak dapat menyelesaikan masalah, dan malah hanya akan memunculkan masalah baru. “Kenapa tidak mengoptimalkan instrumen yang sudah ada mulai dari Kemenko Perekonomian hingga Kementerian Keuangan,” ungkap Frans.

“Sebaiknya pemerintah fokus saja pada formulasi regulasi dan kebijakan dalam menanggulangi dampak pandemi. Karena krisis ekonomi ini tidak akan muncul kalau tidak ada krisis kesehatan,” tutup Frans.

Seperti diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk menjadi ketua pelaksana Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Pembentukan komite ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 tahun 2020 yang ditandangani Presiden Jokowi, Senin, 20 Juli 2020.

Nantinya Erick akan mengkoordinasikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Wakil Menteri BUMN Budi Gunawan Sadikin. (ant)