Tunisia

Kastara.ID, Jakarta – Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi secara resmi memecat Menteri Kesehatan Faouzi Mehdi (20/7). Pemecatan itu lantaran lonjakan kasus virus corona di negara Afrika Utara tersebut.

Sebelumnya awal bulan ini Kementerian Kesehatan menyampaikan sistem kesehatan Tunisia “runtuh” karena beban pandemi, yang menyebabkan lebih dari 17.000 kematian di negara yang berpenduduk sekitar 12 juta jiwa itu.

Dikutip dari France 24, Rabu (21/7), kantor Mechichi mengumumkan pemecatan Mehdi dalam sebuah pernyataan singkat, tanpa memberikan alasan terkait langkah tersebut.

Pernyataan tersebut menyebutkan Menteri Urusan Sosial, Mohamed Trabelsi akan memimpin Kementerian Kesehatan.

Mehdi menginisiasi pembukaan pusat vaksinasi sementara untuk semua warga Tunisia berusia di atas 18 tahun pada Selasa dan Rabu, yang memicu kerumunan.

Akhirnya kementerian membatasi akses vaksinasi bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas pada Rabu untuk mencegah kerumunan baru.

Pemecatan Mehdi adalah salah satu bukti instabilitas dalam pemerintahan, di mana beberapa menteri telah mengundurkan diri menyusul ketegangan dengan parlemen dan kepresidenan.

Pada Selasa, Tunisia melaporkan 117 kasus kematian karena virus corona dan 2.520 kasus baru, sehingga total kasus yang tercatat lebih dari 500.000.

Juru bicara kementerian kesehatan, Nissaf Ben Alya pada 8 Juli lalu menyebut kondisi kesehatan di negara itu merupakan sebuah “malapetaka”, mengatakan kepada stasiun radio lokal bahwa “sayangnya, sistem kesehatan telah runtuh”.

Beberapa jenazah korban Covid ditinggalkan di ruangan bersama pasien lain selama lebih dari 24 jam, karena tidak ada cukup pegawai untuk memindahkan mereka ke kamar jenazah. Sejak 20 Juni, pemerintah memberlakukan lockdown total di enam wilayah dan lockdown parsial di ibukota. (har)