Terumbu Karang

Kastara.ID, Jakarta – Sebagai upaya untuk memulihkan kondisi ekosistem terumbu karang sekaligus untuk membantu perekonomian masyarakat di Kab. Sabu Raijua, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang menanam sebanyak 2.640 fragmen karang di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu.

Penanaman terumbu karang dilaksanakan secara padat karya di dua lokasi, yaitu di Desa Balu, Kec. Raijua dan Desa Menia, Kec. Sabu Barat, awal November lalu (6/11) lalu. Metode rehabilitasi terumbu karang yang digunakan adalah metode spider web dan metode beton dengan total media masing-masing sebanyak 120 buah spider web dan 168 buah beton. Jenis karang sebagai bahan transplantasi adalah jenis AcroporaMontiporaPorites, dan Merulina.

Plt. Direktur Jendral Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) Tb Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe menjelaskan bahwa pemerintah terus menggalakkan kegiatan padat karya sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Saat ini KKP gencar melaksanakan rehabilitasi terumbu karang dalam bentuk padat karya di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya yaitu di Kab. Sabu Raijua ini. Melalui program ini pemerintah berupaya untuk memulihkan kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19,” jelas Tebe (20/12).

Senada dengan Tebe, Plt. Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi menyampaikan bahwa kegiatan rehabilitasi dilakukan secara padat karya agar dapat membantu perekonomian masyarakat.

“Dalam pelaksanaannya pembuatan media transplantasi karang diserahkan seluruhnya kepada anggota Kelompok Nelayan Konservasi “Mira Djagga” sebagai suatu bentuk kegiatan padat karya. Melalui kegiatan ini kelompok menerima upah tenaga sebesar kurang lebih Rp6 juta,” ujar Imam di Kupang.

Lebih lanjut, Imam menjelaskan kegiatan padat karya ini dimaksudkan untuk membantu perekonomian masyarakat yang sedang menurun akibat pandemi Covid-19.

Sementara Penjabat Sementara Bupati Kab. Sabu Raijua Ferdi J. Kapitan menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan rehabilitasi ekosistem terumbu karang oleh BKKPN Kupang di Perairan Kab. Sabu Raijua ini.

“Pemerintah Kab. Sabu Raijua sangat mendukung kegiatan pelestarian alam seperti ini karena masa depan Sabu Raijua ada di sektor kelautan dan perikanan sehingga perlu dilestarikan dan diberdayakan dengan baik dan berkelanjutan,” ungkap Ferdi.

Ferdi berharap kegiatan rehabilitasi juga memperhatikan perawatan secara kolaboratif dengan masyarakat sekitar seperti Kelompok Nelayan Konservasi Mira Djagga agar karang dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat untuk masyarakat. (mar)