Jalan MH Thamrin

Kastara.ID, Jakarta – Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A paket kontrak 201 (CP201) Bundaran HI-Harmoni masih terus berlangsung dengan cakupan pembangunan terowongan bawah tanah sepanjang 2.677 meter mulai dari Bundaran HI (HI) hingga Harmoni, Jakarta Pusat. Pembangunan tersebut mencakup pembangunan dua stasiun yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.

“Sejak 24 Juli 2020 lalu, Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di Jalan MH Thamrin telah diterapkan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa konstruksi. Selanjutnya, PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana akan melakukan penataan lalu lintas untuk pekerjaan konstruksi Stasiun Thamrin dan persiapan pekerjaan tunneling,” ujar Muhamad Kamaluddin, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda), Senin (21/12).

Adapun detail rekayasa lalu lintas konstruksi Stasiun Thamrin MRT Jakarta yaitu:
A. 1. Periode 19 Desember 2020 – 10 Februari 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah:
a. Pelayanan halte eksisting TransJakarta Bank Indonesia (BI) akan dipindahkan ke halte sementara pada jalur pejalan kaki di depan Gedung Bank Indonesia (arah Kota) dan ke halte sementara TransJakarta pada jalur pejalan kaki di depan area Thamrin 10 (arah Blok M).

b. Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan gedung BPPT hingga gedung Bank Indonesia, dan Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari depan gedung Kementerian ESDM hingga Thamrin 10, yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan reguler dan 1 jalur khusus TransJakarta (5+1), berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).

c. Pekerjaan yang dilakukan adalah pembongkaran median tengah eksisting, relokasi sementara Menara Jam Thamrin dan perkerasan beton untuk area kerja median tengah.

2. Periode 11 Februari 2021 – 31 Maret 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah:
a. Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga halte sementara Transjakarta Bank Indonesia, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Tranjakarta (4+1), dibagi dua menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Sisi kiri median tengah menjadi 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (2+1), serta sisi kanan median tengah menjadi 2 lajur kendaraan regular.

b. Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari depan Kementrian ESDM hingga halte sementara TransJakarta Thamrin 10 tetap dengan konfigurasi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).

B. 1. Rekayasa lalu lintas persiapan pekerjaan tunneling CP201 MRT Jakarta Fase 2A Periode 19 Desember – 6 Februari 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah:
a. Jalan MH Thamrin sisi barat setelah Proyek Indonesia One, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Sisi kiri median tengah menjadi 2 lajur kendaraan regular dan sisi kanan median tengah menjadi 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur TransJakarta dan kendaraan regular (2+1).

b. Sementara mulai dari Lippo Thamrin hingga Menara Topas kembali menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1).

c. Tidak terjadi perubahan lajur pada Jalan MH Thamrin sisi timur.

d. Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan perbaikan tanah (soil improvement) untuk mendukung pekerjaan peluncuran mesin bor terowongan (Tunnel Boring Machine) di Jalan MH Thamrin sisi barat, serta pembersihan dan perkerasan jalan median tengah.

3. Periode 7 Februari 2021 – 24 Maret 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah:
a. Jalan MH Thamrin sisi barat setelah Proyek Indonesia One berubah dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 3 lajur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur kendaraan regular serta 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur TransJakarta dan kendaraan regular (1+1).

b. Sementara mulai dari Lippo Thamrin hingga Menara Topas kembali menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1).

c. Tidak terjadi perubahan lajur pada Jalan MH Thamrin sisi timur.

d. Pekerjaan yang dilakukan adalah persiapan pekerjaan tunneling (sisi timur).

“Kami mengimbau kepada masyarakat unruk turut serta menjaga dan mematuhi peraturan tersebut, demi pembangunan berkelanjutan,” tandasnya. (hop)