Hujan

Kastara.ID, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrim berupa hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang dengan durasi yang panjang dan dapat mengakibatkan longsor, banjir dan banjir bandang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Kondisi cuaca ekstrim tersebut dipicu oleh pertumbuhan awan-awan konvektif (awan cumulonimbus) secara intensif. Kejadian banjir bandang umumnya dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat atau hujan berdurasi panjang, yang terjadi di hulu sungai,” tutur Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (22/2).

BMKG juga memperingatkan agar masyarakat untuk selalu waspada dengan tanda-tanda yang bisa menunjuk terhadap terjadi banjir bandang. Salah satu tandanya yaitu ketika terlihat awan hitam tebal ke arah hulu sungai, walaupun cuaca di kawasan hilir cerah atau tidak hujan.

Diberitakan sebelumnya, BMKG juga sudah memprakirakan bahwa puncak musim hujan dan cuaca ekstrim akan terjadi dari Februari sampai dengan Maret 2020. Mereka memperingatkan warga untuk terus memantau cuaca dan menyesuaikan aktivitas yang ada.

Sementara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga menerangkan puncak musim hujan bisa memungkinkan hujan ekstrem yang terjadi karena dua faktor. Yakni curah hujan tinggi dan berlangsung lama.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin memaparkan bahwa matahari saat ini sudah mendekati ke arah Utara tapi masih berada di kawasan belahan Selatan, jadi puncak pembentukan awan masih berada di Selatan sehingga mengakibatkan hujan bisa sering mengguyur.

Masih dari penjelasannya, masalah yang dihadapi sekarang yaitu daya dukung lingkungan yang menurun akan mengakibatkan dengan curah hujan yang tidak terlalu ekstrim pun bisa menimbulkan genangan, apalagi bila terjadi hujan ekstrim. (yan)