Memiliki Strategi Kuat Untuk Menjaga Kestabilan Simpanan

Kastara.Id,Depok – Dengan disahkannya UU P2SK oleh menteri keuangan dalam sidang paripurna DPR 15 Desember 2022 lalu, hal ini menuai pro-kontra di kalangan penggiat koperasi sebagai penggerak ekonomi sector menengah ke bawah.

Ketua Pengurus KSPPS Bina Auladi Mandiri: Wildani Yuswa Menanggapi hal tersebut, KSPPS Bina Auladi Mandiri juga tentunya harus memiliki strategi kuat untuk menjaga kestabilan simpanan, jumlah anggota dan pembayaran angsuran anggota, dimana ada beberapa yang di antaranya mungkin boleh jadi cemas bahwasanya secara prosedural dikhawatirkan akan lebih rumit dibandingkan sebelum kegiatan peredaran keuangan koperasi diawasi oleh Otoritas Pengawasan Koperasi (OPK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Namun demikian, ditinjau dari segi positifnya, justru hal ini merupakan upaya yang sangat baik agar laju perekonomian jadi lebih cepat bangkit dan bersaing. Hal ini dikarenakan kerjasama antara pengusaha dan negara bisa saling bersinergi.

Masih kata Wildani ,Negara maju adalah negara dengan warga negara yang taat. Sehingga pada akhirnya diharapkan negara dapat memberi posisi bagi penggiat koperasi sebagai salah satu roda penggerak ekonomi yang layak diperhitungkan dan tidak dipandang sebelah mata lagi.

Positifnya, koperasi yang baik tentunya akan menanggapi munculnya UU P2SK ini dengan legowo, karena tentunya sesuatu yang diperhatikan dan dibimbing akan jauh lebih cepat tumbuh dibanding sesuatu yang hilang perhatian.Ungkapnya.

Wildani menambahkan, Bentuk perhatian menteri keuangan sejenis ini di koperasi kami sebetulnya sudah berjalan, dimana kami memiliki system internal audit yang kami sebut “Sistem Pengendalian Internal” (SPI), yang memonitor dan berhak menyentil koperasi manakala di tengah jalan ditemukan kekeliruan yang dilakukan baik dari pengurus, pengelola, maupun anggota lain di luar pengurus, pengawas dan pengelola.

Sejak September 2021 kami sudah diawasi oleh SPI, dan hal tersebut sedikit banyaknya kami rasakan berefek kepada proses administrative yang terus membaik dari hari ke hari, pekan demi pekan, dan bulan ke bulannya menjadi lebih mendekati standar prosedur yang semestinya. Namun demikian, tentunya ada kekhawatiran lain terkait keberlangsungan usaha kami jika ke depannya betul-betul koperasi dipantau intensif oleh OPK dan LPS, yakni diprediksi proses distribusi pembiayaan kepada anggota boleh jadi lebih alot dan mengakibatkan anggota gagal daftar sebagai anggota koperasi.ujarnya.

Berita baiknya, aplikasi penunjang kerja berbasis android yang kami launching tahun lalu berbarengan dengan produk SIBER (Simpanan Berencana), DAQIQ namanya, merupakan aplikasi milik kami sendiri. Oleh karenanya kebutuhan-kebutuhan terkait pemenuhan prosedur mendekati standar operasional yang seharusnya dapat diupayakan lebih maksimal dalam menunjang proses kerja sesuai timing yang sudah direncanakan, jd tidak ada tunggu-tungguan dalam update data, fitur, atau hal lainnya.

Dengan demikian, dengan terus memaksimalkan go-digital ini, harapan akhirnya masih sama, yakni memudahkan kerja karyawan, dan memudahkan anggota dalam bertransaksi dengan petugas di lapangan.

Harapannya, dengan upaya yang terus bersinergi optimal ini mampu menaikkan kedisiplinan anggota dalam aktifitas simpan-pinjam nya dengan koperasi, dan mampu mensejahterakan anggota pada akhirnya. Tahun 2023, pengurus berharap target-target yang dicanangkan dapat terealisasi.

Salah satunya pembukaan kantor cabang baru yang belum teralisasi di tahun lalu, dan kenaikan asset menyentuh 11 M dan SHU setidaknya naik 50-70% di akhir tutup buku tahun 2023. nanti

Ketua Pengurus KSPPS Bina Auladi Mandiri:  Wildani Yuswa,Ketua Panitia RAT ke-7 KSPPS Bina Auladi Mandiri: M. Sulaeman M tutupnya.