Chloroquine Phosphate(forbes.com)

Kastara.ID, Jakarta – Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Dyah Agustina Waluyo mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan obat yang khusus digunakan untuk menyembuhkan infeksi virus corona. Hal ini menanggapi beredarnya kabar Chloroquine Phosphate bisa menyembuhkan virus corona.

Dikutip dari Republika (17/3), Dyah menyebut Chloroquine Phosphate adalah obat untuk penyakit malaria. Menurutnya, seharusnya penyakit diobati sesuai dengan gejalanya. Kalau demam diberikan obat demam, pilek batuk diberikan obat pilek dan batuk. Jika sampai gagal napas, menurut Dyah harus pakai ventilator.

Itulah sebabnya, PB IDI menyarankan masyarakat yang dinyatakan suspect atau bahkan positif segera melakukan isolasi diri. Selain itu social distancing seperti anjuran pemerintah harus dilakukan dengan benar.

Dyah juga sepakat dengan keputusan melakukan kerja dari rumah selama minimal 14 hari. Hal ini demi mencegah penyebaran virus corona yang makin meluas. Jika langkah ini dilaksanakan dengan baik, Insya Allah menurut Dyah kasus Covid-19 tidak akan semakin banyak.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah telah memesan lima juta butir obat untuk virus corona. Terdiri dari dua juta pil Avigan dan tiga juta pil Chloroquine. Saat memberikan pernyataan di Istana Negara (20/3), Jokowi mengakui hingga saat ini belum ada obat atau anti virus yang bisa menyembuhkan wabah corona.

Meski demikian kedua obat tersebut diyakini dapat membantu kesembuhan pasien virus corona. Di beberapa negara pil Avigan dan Chloroquine terbukti membawa kesembuhan. (ant)