Mubaligh

Kastara.id, Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin hari ini (22/5) bersilaturahim ke Kantor MUI. Menag akan berkoordinasi dan meminta masukan Ketua Umum dan pengurus MUI terkait nama mubaligh yang dirilis Kementerian Agama.

Menag memaparkan alur munculnya nama-nama mubaligh yang bermuara dari aspirasi sejumlah ormas Islam, tokoh agama, perguruan tinggi keagamaan Islam, dan masjid. Aspirasi itu meminta Kementerian Agama merilis nama-nama mubalig untuk mengisi tausiyah di bulan Ramadan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mendukung langkah Kementerian Agama merilis daftar nama mubalig. “Daftar nama mubalig ini sangat penting agar mereka yang mengisi ceramah di rumah ibadah bukan dari mereka yang asal mubalig. Jadi saya setuju nama-nama mubalig yang akan dirilis oleh Kemenag tersebut terlebih dahulu diverifikasi oleh tim MUI,” kata KH Ma’ruf Amin di Jakarta, Selasa (22/5), seperti dilansir laman Kemenag.

Menurut KH Ma’ruf, MUI akan mengundang sejumlah ormas Islam, para dai dan mubaligh untuk membahas bersama persoalan ini. “Ini diperlukan untuk penertiban. Masa ada yang hanya bisa maki-maki kemudian jadi mubalig,” ujarnya.

“Silakan Kemenag membuat rilis nama mubalig, tentunya sama dengan apa yang direkomendasikan oleh MUI. Nah bagi yang tidak mau namanya dirilis dan diverifikasi oleh MUI juga nggak apa-apa,” sambungnya.

Sementara Menag Lukman menyampaikan terima kasih dan aspirasinya kepada MUI yang turut memberikan pemahaman kepada umat. “Kami sudah membayangkan jika rilis nama mubalig ini akan dilematis karena tidak semuanya bisa diakomodir. Namun di satu sisi, kami juga harus melayani kebutuhan umat. Nah ke depan, kami ingin nama-nama yang dirilis Kemenag itu terlebih dahulu direkomendasi oleh MUI,” sambungnya. (nad)