Usai mengisi talkshow, dirinya mengingatkan masyarakat agar tegas menolak ‘serangan fajar’ di musim pemilu 2024.
Menurut Wali Kota Depok, pembagian uang menjelang hari H pencoblosan dalam pemilu (money politic) atau juga dikenal sebagai ‘serangan fajar, Akan membuka celah praktik korupsi.
“Jika masyarakatnya masih terus meninabobokan politisi yang selalu melakukan money politic, ya nanti ujung-ujungnya adalah bagaimana dia (politisi) harus menagih, mengembalikan uang yang sudah keluar sekian miliar, sekian triliun,” katanya.
Upaya untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan saat politisi tersebut mencalonkan diri dan menang, yang memancing tindakan korupsi saat berkuasa usai memenangkan pemilu. “Karena itu, diingatkan berkali-kali kalau nanti ada ‘serangan fajar’, lalu kita ambil uangnya, maka kita korupsi namanya,” ujarnya.
“Kalau masyarakatnya tidak sehat, nantinya pemerintahnya tidak sehat, makanya masyarakat harus sehat agar pemerintahnya sehat,” ucapnya.
“Masyarakat harus berperan dalam hal antikorupsi yang terus dikedepankan olek KPK, sebab fungsi dari KPK di antaranya, pencegahan supaya tidak ada tindakan-tindakan korupsi yang sangat merugikan negara,” tutupnya.
Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…
Kastara.Id,Depok - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melepas ratusan atlet yang akan mengikuti…
Kastara.Id,Depok - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, bus rombongan SMK Lingga Kencana yang terguling…
Kastara.Id,Depok - Seluruh biaya perawatan korban kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana,…
Kastara.Id,Depok - Program Pemerintah Kota Depok melalui Kartu Depok Sejahtera (KDS) bukan untuk satu golongan,…
Kastara.Id,Depok - Koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar Depok resmi mengusung Imam Budi…
Leave a Comment