UIII

Kastara.ID, Depok – Wapres Jusuf Kalla menilai progres pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat cukup maju. Wapres minta agar tahun depan UIII sudah beroperasi.

Hal ini dikatakan Wapres JK usai meninjau progres pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Kamis (22/8) pagi. Wapres JK bersama rombongan tiba di lokasi pembangunan infrastruktur UIII di atas lahan seluas 142.5 hektare tersebut sekitar pukul 08.30 WIB dengan pengawalan Paspampres.

Pemerintah terus berupaya kebut pembangunan kampus UIII dengan anggaran multiyears yang mencapai Rp 3,9 triliun tersebut. Sejumlah kendala dalam percepatan pembangunan UIII seperti adanya sebagian kawasan milik negara dikuasai warga hingga masih berdirinya tower milik RRI diharapkan Wapres dapat segera diselesaikan.

“Cukup maju terkecuali terkendala beberapa hal terkait dengan lahan. Tahun depan harus operasional. Kita harap persoalan lahan segera bisa selesai dan itu urusan gubernur dan wali kota,” kata JK usai meninjau progres pembangunan kampus III.

“Untuk pembongkaran tower RRI sudah ada kesepakatan antara pihak RRI dengan Kemenag dan akan selesai dikerjakan pada pertengahan September mendatang,” sambung JK.

 

Tampak juga dalam rombongan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menpan RB Syafrudin, Rektor UIII Komarudin Hidayat, Dirjen Pendis Kamarudin Amin dan sejumlah kepala daerah. Rombongan disambut Pimpinan Proyek UIII yang juga Kepala Biro Umum Kemenag Syafrizal.

Progres pembangunan infrastruktur UIII yang dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) menjadi lokasi pertama yang ditinjau Wapres dan rombongan. Di sana Wapres mendengar langsung penjelasan dari GM PT Brantas Abipraya terkait progres pembangunan kawasan infrastruktur seperti jalan penghubung kawasan, jembatan, utility, GWT (ground watter Tangk), daya listrik/air dan pagar keliling sepanjang 3159,49 meter.

Usai meninjau kawasan infrastruktur, Wapres melanjutkan peninjauan ke lokasi konstruksi pembangunan asrama mahasiswa delapan lantai, perumahan dosen, dan rehabilitasi bangunan MEP yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dengan nilai proyek Rp 154,3 miliar. Kemudian meninjau pembangunan gedung Rektorat, Fakultas, dan kawasan tiga pilar yang dikerjakan PT Waskita. (put)