Santri

Kastara.ID, Depok – Dalam memperingati Hari Santri di Depok, Mohammad Idris mengundang para pemimpin pondok pesantren di Kota Depok dan para kiyai serta ulama untuk kumpul bareng di rumah relawan Idris di Jalan Bogor Asri Cibinong No.21, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Kamis (22/10).

Idris selaku tuan rumah mengatakan, ini biasa temu kangen dan cerita-cerita kenangan dahulu selama kita nyantri di pondok pesatren. Kebetulan hari ini tepat tanggal 22 Oktober hari santri nasional. “Jadi kita kumpul bareng,” katanya.

Sebenarnya acara ini hanya temu kangen dengan para santri yang pernah tinggal di pondok pesantren. “Ketika saya didoakan oleh kiyai yang lebih tua untuk memimpin Depok lagi, saya sangat terharu,” ujarnya.

Idris bercerita mengenai peran santri di jaman penjajahan yang sudah dikenal untuk melawan Belanda. Bahkan di Pasuruan ada pesantren Sidogiri di Jawa Timur di pintu gerbang pesantren ada lonceng. Pesantren ini mau dibom Belanda. “Subhanallah bomnya tidak meledak. Sekarang ada lonceng di pintu gerbang pesantren dijadikan kenang-kenangan,” katanya.

Idris menambahkan, seorang santri yang pertama jangan mempersoalkan jiwa santri. Santri dari awal sudah memperkenalkan jiwanya sikap dan ahklak untuk bangsa Indonesia. Yang kedua jangan ragukan jiwa santri adalah pembela dan pencetus keutuhan NKRI cinta tanah air dan yang ketiga santri harus berperan memerangi berbagai jenis kemaksiatan atau kerusakan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Pendiri pondok pesantren Darul Akhir Parung Bingung Soni Solyakin mengatakan kenapa pilih Idris, karena sudah terbukti dalam bekerja memimpin kota Depok. “Saya yakin Idris bisa melanjutkan untuk dua periode,” katanya.

Santri muda Rahmat Roswari mengatakan, untuk di Depok kurang lebih ada 107 pesantren kemungkinan para santrinya akan memilih pak Idris. “Ini sudah terbukti ketika saya ke pondok pesantren mereka condong ke arah nomer dua,” katanya. (*)