PA 212

Kastara.ID, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPFU) Edy Mulyadi mengaku, pihaknya telah mengantongi izin penyelenggaraan acara Reuni 212 pada Senin, 2 Desember 2019 di Lapangan Monas, Jakarta. Edy menambahkan, izin yang sudah diperolehnya, baik dari kepolisian maupun Pemprov DKI Jakarta.

Saat memberikan keterangan kemarin (21/11), Edy menjelaskan bahwa acara reuni 212 adalah acara yang rutin dilakukan guna memelihara momentum. Hal ini merujuk pada peristiwa besar pada tanggal yang sama di tahun 2016. Saat ini sejumlah ormas Islam berkoordinasi dan berhasil mengumpulkan jutaan umat dalam aksi 212.

Edy menambahkan, pihaknya kerap menerima pertanyaan, apa manfaatnya acara kumpul-kumpul seperti itu. Terlebih Pemilu 2019 sudah usai. Edy menjelaskan, penyelenggaraan acara reuni 212 tak ada bedanya dengan 17 Agustus yang tetap diperingati meski penjajah sudah lama pergi dari tanah air.

Selain menjaga momentum, menurut Edy, reuni 212 juga sekaligus untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Nantinya akan digelar doa bersama.

Meski demikian, Edy tidak bisa merinci siapa saja tokoh yang bakal hadir pada acara reuni 212 kali ini. Termasuk apakah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) bakal menghadiri acara tersebut. Edy hanya menyebut, HRS telah menitipkan pesan agar umat Islam memutihkan Jakarta.

Seperti diketahui, Reuni 212 rutin digelar oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 setiap tahun, sejak pertama kali dilakukan pada 4 November dan 2 Desember 2016. Saat itu umat Islam menuntut Basuki Tjahaha Purnama atau Ahok dipenjara lantaran dianggap telah menistakan agama. (ant)