Masaro

Kastara.ID, Jakarta – Institut Teknologi Bandung (ITB) perkenalkan program Manajemen Sampah Zero (Masaro) yang diklaim mampu menyulap sampah menjadi uang.

Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB Akhmad Zainal Abidin mengatakan, prinsip yang dilakukan Masaro antara lain pemilahan sampah langsung di sumber, pengolahan sampah di dekat sumber, pelibatan masyarakat, pemerintah, dan industri.

Hal terpenting dari Masaro adalah kemampuannya untuk mengolah seluruh sampah dan menjadikannya produk yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis yang tinggi.

Untuk pengolahan, Akhmad membagi sampah yang bisa diolah menjadi empat jenis, yaitu sampah organik, plastik, sampah bakar, dan daur ulang. Sampah organik yang bisa membusuk bisa dicacah lalu diolah sehingga bisa menghasilkan pupuk organik cair, konsentrat pakan organik cair, dan media tanam dalam polybag.

Sampah nonorganik, Masaro bisa mengolah sampah kategori ini menjadi BBM hingga menjadi plastik penguat jalan.

Selanjutnya, sampah bakar bisa dijadikan menjadi sampah bakar non B2 atau tidak mengandung bahan berbahaya dan sampah bakar B2. Sampah bakar non B2 menjadi bahan bakar unit produksi BBM dan abu hasil pembakarannya menjadi bahan media tanam.

Terakhir, sampah daur ulang yang memiliki nilai yang biasa diambil oleh pemulung. Masyarakat tinggal memilah dan mengumpulkan sampah tersebut sehingga bisa diambil oleh industri daur ulang.

Selain itu, Akhmad mengatakan dengan empat tawaran teknologi ini, penanganan sampah bisa terselesaikan, dan tidak perlu diangkut lagi ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Lebih lanjut, ia mengatakan sedang membuat proposal ke Pemprov DKI Jakarta agar membuat percontohan Masaro di lima wilayah DKI Jakarta. (hop)