Pilkada Kota Depok 2020

Kastara.ID, Depok – Debat Publik Pilkada Kota Depok 2020 telah berlangsung dan disiarkan secara langsung di iNews TV, Ahad (22/11), pukul 15.00 WIB. Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pradi Supriatna dan Afifah Alia tampil lugas menghadapi paslon nomor dua Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono (IBH).

Boleh jadi Pradi-Afifah telah menekuk Idris-IBH. Bahkan paslon nomor urut 2 itu digilas habis hingga mencukurnya 4-0. Mulai dari bidang Infrastruktur, SDM, Integrasi Antardaerah, provinsi, dan pusat, serta Perizinan dan Hukum.

Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PDI-Perjuangan Waras Wasisto sempat memberikan tanggapannya pasca acara debat Pilkada Calon Wali Kota Depok/Wakil tersebut. “Ini menandakan bahwa selama 5 tahun terakhir Pradi tidak dilibatkan dalam merumuskan pembangunan di Kota Depok,” katanya.

Bahkan kecerdasan Afifah Alia dalam berdebat juga mendapat pujian darinya. Menurut Waras, seorang sarjana teknik sipil seperti Afifah pasti sangat paham bagaimana harus membangun Kota Depok.

“Afifah dia sadar betul hari ini APBD Kota Depok ini sangat kecil hanya Rp 3,5 triliun, sehingga harus digunakan secara efektif dan efisien mungkin dan tepat sasaran. Afifah paham betul bagaimana mengolah anggaran kecil karena dia seorang pebisnis,” tandasnya.

Pradi-Afifah dinilainya sangat luar biasa pada debat pertama ini. Dalam beberapa aspek yang ditanyakan oleh panelis melalui ‘host’ soal infrastruktur bahwa Pemkot Depok di bawah kepemimpinan Idris nyaris tak berbuat apa-apa selama 15 tahun terakhir ini.

Waras juga menilai kepemimpinan Idris yang lemah soal koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah. Bahkan Idris dan pasangannya seperti termangu saat Afifah menjabarkan komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat dan Jawa Barat.

“Pemikiran Afifah sebagai orang calon wakil wali kota yang belum pengalaman ini saya pikir luar biasa sangat brilian dengan ide dan gagasannya,” ungkap Waras.

Demikian pula soal Sumber Daya Manusia (SDM), berulang kali Afifah menegaskan bahwa ‘the right man in the right place’ kepada kibu paslon 02. Afifah pun menyebut istilah tersebut sangat penting agar jangan pernah menempatkan orang di satu dinas yang tidak mengerti di bidangnya.

Waras pun kembali mengingatkan bahwa jika hal tersebut dibiarkan seperti selama lima tahun terakhir ini, Pemerintah Depok hanya jalan di tempat dan bahkan akan amburadul.

Pradi Supriatna merupakan Wakil Wali Kota Depok bersama Wali Kota Mohammad Idris di periode 2015-2020. Keduanya kini pecah kongsi dan bersama pasangannya masing-masing ingin melanjutkan kiprahnya di Kota Depok. (lan)