Ulama

Kastara.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap kegiatan penyerangan tokoh agama dan rumah ibadah, karena itu perbuatan-perbuatan yang menganggu ketentraman umum.

“Siapa pun dia. Apakah itu perorangan atau kelompok kita peringatkan bahwa pemerintah melalui aparat penegak hukum akan bertindak tegas. Aparat keamanan diminta tegas sekeras-kerasnya siapa pun kalau itu berasal dari kelompok tertentu. Kita akan minta dihukum sekeras-kerasnya. Karena itu jelas tidak punya tanggung jawab terhadap misi kebangsaan kita,” tegas Wiranto kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (23/2).

Menurut Wiranto, pihaknya tidak bicara mengenai hasil penyelidikan dan penyidikan karena kasus perkara tersebut masih berlangsung. Tapi yang terpenting, bahwa kegiatan penyerangan tokoh agama seperti ulama, pastor, romo dan rumah ibadah merupakan perbuatan-perbuatan yang menganggu ketentraman umum. “Perbuatan-perbuatan yang bisa berakibat merebaknya isu SARA. Perbuatan yang bisa mengganggu pilkada dan pemilu 2019 mendatang,” ujar Wiranto.

Wiranto kembali menegaskan siapa pun yang melakukan perbuatan itu apakah itu perorangan, apakah kelompok atau didalangi oleh kelompok tertentu, Pemerintah akan beri peringatan bahwa tindakan itu adalah tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum.

“Tindakan-tindakan itu jelas tindakan yang bisa mengundang konflik di masyarakat dan bisa mengundang keamanan masyarakat. Perbuatan itu bisa mengundang dan mengganggu keamanan pilkada,” katanya.

Wiranto berharap Pemilu dan Pilkada adalah milik bersama oleh karena itu perlu dijaga seluruh rakyat Indonesia. Karena keberhasilan pilkada adalah suksesnya bangsa ini dalam melaksanakan demokrasi. Begitu sebaliknya bahwa kegagalan pilkada dan pemilu adalah kegagalan bangsa Indonesia sendiri.  “Siapa pun dia mencederai dan mengganggu itu adalah berkhianat kepada bangsa dan negara. Siapa pun dia,” pungkasnya. (npm)