Djoko Santoso

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso mengatakan, kehadiran pemantau pemilu dari luar negeri sangat penting. Hal ini guna memastikan agar Pemilu berjalan dengan jujur dan adil.

Menurut Djoko, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penyelenggara pemilu untuk mengatasi permasalahan yang bisa jadi muncul.

Djoko menambahkan, untuk perhelatan Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019, sekitar 23 negara dari Uni Eropa sudah menawarkan diri menjadi pemantau. Djoko menyebut kehadiran pemantau pemilu yang ditugaskan oleh Dubes Uni Eropa ke Indonesia. Tugas utama  mereka menurut Djoko untuk memastikan Pemilu 2019 berlangsung jujur dan adil atau jurdil.

Djoko mengistilahkan, pemantau pemilu seperti wasit dalam pertangingan sepak bola. Jika wasitnya tidak netral maka pemainnya pasti akan saling berkelahi. Hal inilah yang harus dihindari.

Djoko mengaku sudah sejak lama bersahabat dengan negara-negara Eropa. Persahabatan itu dipupuk saat MoU Helsinki di Firlandia pada Agustus 2005. Sehingga, menurutnya, wajar jika mereka menawarkan diri menjadi pemantau pemilu.

Meski demikian, Djoko mengaku belum mengetahui secara pasti berapa jumlah pemantau luar negeri yang dibutuhkan pada pemilu nanti. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun Djoko memastikan sudah mengusulkannya ke KPU. (rya)