Ketika Romy Seret Khofifah dan KH Asep Saifuddin Chalim

Kastara.ID, Jakarta – Kabiro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, pihaknya tidak akan gegabah dalam menanggapi pernyataan Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy yang menyeret dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dalam kasus yang sedang membelitnya.

Febri menyarankan Romi, panggilan Romahurmuziy, untuk menjelaskan semuanya kepada penyidik, termasuk pihak-pihak yang ikut terlibat dalam kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Febri menambahkan, biarlah nanti penyidik KPK yang menentukan apakah informasi dan pihak-pihak yang disebutkan Romi relevan dengan kasusnya. Jika dirasa relevan, maka KPK akan memanggil mereka untuk dimintai keterangan.

Sebelumnya Romi menyebut dua tokoh NU terlibat dalam kasusnya. Keduanya adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pemimpin Pesantren Amanatul Ummah, Surabaya, Jawa Timur KH Asep Saifuddin Chalim. Romi mengatakan, keduanya turut memberikan rekomendasi terkait pengisian jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jawa Timur.

Menurut Romi, Khofifah pernah mengatakan bahwa Haris Hasanuddin adalah orang yang berkulitas dan berkompeten. Sehingga layak direkomendasikan mengisi jabatan sebagai Kakanwil Kemenag JawaTimur. Hal yang sama menurut Romi juga dilakukan KH Asep Saifuddin Chalim yang juga merekomendasikan Haris.

Pengakuan Romi tersebut segera dibantah KH Asep Saifuddin Chalim. Ia mengakui Haris adalah salah satu santrinya. Bahkan sejak masih menjadi mahasiswa, Haris sudah ngaji dan belajar agama di pesanteran yang dipimpinnya. Namun, hal itu bukan berarti Kyai Asep telah memberikan rekomendasi bagi Haris untuk menduduki jabatan sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur. (rya)