Covid-19

Kastara.ID, Jakarta – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membedakan antara mudik dan pulang kampung memantik reaksi publik. Hampir semuanya mempertanyakan dasar Jokowi memisahkan definisi mudik dan pulang kampung. Pasalnya selama ini kedua istilah itu mempunyai makna yang sama.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon melalui akun twitternya @jansen_sp mengatakan, pernyataan Jokowi akan menjadi sebuah legenda. Bahka dengan sedikit satir, Jansen juga mengucapkan selamat kepada masyarakat Indonesia karena telah mendapat ilmu baru langsung dari pemimpin tertinggi.

Sedangkan politikus PKS Mardani Ali Sera melalui akun twitternya @MardaniAliSera menilai pernyataan Jokowi itu tak lebih dari upaya ngeles atau menghindar. Politikus asli Betawi ini menyebut gara-gara telat membuat aturan larangan mudik. Mardani pun menyertakan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sudah hampir satu juta orang telah mudik.

Komentar tak kalah pedas dikontarkan mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Melalui akun twitternya @NataliusPigai2, putra asli Papua ini mengatakan sejak dulu semua orang termasuk dirinya tahu, mudik artinya adalah pulang kampung.

Natalius menduga Jokowi bukan ngeles tapi memang tidak tahu. Hal itu menurutnya lantaran Jokowi kelamaan di China.

Pemilik akun @jek_ menuliskan, boleh pulang kampung asal gak mudik karena mudik dan pulang kampung itu beda dengan pulang kampung bukan mudik, jadi boleh mudik tapi jangan lupa pulang kampung. Komentar ini terkesan membingungkan tapi di situlah uniknya.

Sebelumnya saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Trans 7, wawancara ekslusif di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/4), Jokowi membedakan antara mudik dan pulang kampung. Jokowi menjelaskan mudik dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Itulah sebabnya mantan Gubernur DKI Jakarta ini mendefinisikan warga Jabodetabek yang sudah meninggalkan ibukota bukan mudik. Jokowi menyebut mereka sedang pulang kampung. Tindakan itu menurutnya tidak bisa disalahkan lantaran dilakukan sebelum larangan mudik dikeluarkan. (hop)