Ratna Mirah Tasrif

Kastara.ID, Jakarta – Memasuki hari terakhir bulan Ramadhan 1441H, Dharma Wanita Persatuan Kementerian ESDM (DWP KESDM) menginisiasi silaturahim dan kajian online bersama Ustadz Wijayanto dengan tema “Keluarga Bahagia yang Dirindukan Surga”, Sabtu (23/5). Acara dibuka langsung oleh Penasihat DWP KESDM Ratna Mirah Tasrif dan dihadiri sekitar 200 peserta keluarga besar DWP KESDM, SKK Migas, BPH Migas dan segenap jajaran pimpinan di lingkungan Kementerian ESDM.

Menyampaikan salam silaturahimnya, Ratna Mirah Tasrif menyampaikan bahwa di masa pandemik saat ini, bahagia mengalami pergeseran makna. “Bila (tahun-tahun) sebelumnya kita bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman, pada Idul Fitri kali ini kerinduan harus kita tahan. Namun, walau jauh terpisah semoga itu tidak mengurangi kebahagiaan kita menyambut hari kemenangan,” pesan Ratna.

Ratna menyampaikan bahwa tema yang diangkat kali ini adalah terkait ketahanan keluarga. “Ikatan keluarga tidak terbatas hanya orang tua dan anak di rumah, tetapi juga ikatan keluarga yang ada di kantor, bagaimana kita bersama-sama membangun suasana kantor yang nyaman sehingga target institusi dapat tercapai,” lanjut Ratna.

Sementara Ketua DWP KESDM Ivanna Ego Syahrial melaporkan bahwa acara yang diinisiasi DWP ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahim keluarga besar Kementerian ESDM, dengan audience pengurus DWP KESDM masa bakti periode 2019-2024, juga dihadiri oleh Pengurus DWP Unsur Pelaksana, Pejabat Tinggi, Staf Ahli, Staf Khusus, Tenaga Ahli, Pimpinan BPH Migas dan Pimpinan SKK Migas bersama pasangannya baik yang muslim maupun non muslim.

“Semoga ilmu dari Ustadz Wijayanto menambah wawasan kita membangun keluarga bahagia di rumah juga di tempat kerja,” tambah Ivanna.

Dalam tausyiahnya, Ustadz Wijayanto dengan gaya humor cerdasnya memaparkan berbagai tips dalam membina keluarga bahagia di era kekinian dengan mencontohkan realita yang sering dihadapi dalam berumah tangga melalui komedi yang kritis. Beliau menekankan pentingnya kompromi antara suami dan istri dalam menghadapi masalah bersama dalam keluarga.

“Selanjutnya adalah menanamkan bahwa rumah harus menjadi 4M, yakni Mushola (rumah di mana ada ibadah dan kegiatan membaca Al Quran di dalamnya), Madrasah (tempat pembentukan karakter building), Maulud (tempat memperbanyak keturunan umat) dan Maskanah (pelipur lara dan pelepas duka dan kepenatan). Dengan pandemi saat ini, menjadikan rumah kembali pada fitrahnya,” tegas Ustadz Wijayanto. (ant)