Hari Anak Nasional

Kastara.ID, Makassar – Mewakili Presiden, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise yang akrab disapa Mama Yo menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN), di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/7) pagi.

“Saya mewakili Presiden RI, Bapak Joko Widodo, mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2019. Kita anak Indonesia, kita gembira,” kata Menteri Yohana saat menyapa ribuan anak Indonesia yang menghadiri acara upacara itu.

Dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak itu mengatakan, anak-anak harus menjadi fokus utama pembangunan. Mereka punya hak yang sama untuk hidup dan berkembang secara optimal, merasakan lingkungan yang aman, nyaman, dan bahagia.

“Negara harus mempersiapkan kualitas anak-anak karena mereka merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin masa depan,” tegas Mama Yo.

Sementara kepada anak-anak, Menteri Yohana meminta mereka manfaatkan kesempatan dengan baik untuk melakukan hal-hal positif. Belajar yang rajin, banyak membaca buku, rajin beribadah, hormat kepada orang tua, sayangi sesama teman, dan teruslah berprestasi.

Kemudian kepada seluruh orang tua dan keluarga Indonesia, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembuse berpesan agar mereka menjaga dan melindungi anak-anak agar tetap semangat.

“Ciptakan lingkungan agar mereka merasa aman, nyaman, dan bahagia,” pesan Menteri Yohana.

Suara Anak Indonesia 2019

Pada peringatan HAN 2019 itu, dua orang perwakilan anak-anak Indonesia yang berasal dari Forum Anak Nasional, yakni Jihan Rizki Fadillah Gobel dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Kotamobagu dan Afgan Mabdanur Ramadhani dari SMKN 2 Depok Sleman membacakan Suara Anak Indonesia 2019. Suara Anak Indonesia 2019 itu bunyinya adalah:

Kami anak Indonesia menyuarakan:

  1. Mengajak keluarga Indonesia untuk meningkatkan pengasuhan dan pengawasan terhadap anak yang ditelantarkan beserta dengan lingkungannya.
  2. Anak Indonesia mendukung penuh pemerintah untuk merealisasikan penyelarasan peraturan perundang-undangan mengenai batas minimal usia perkawinan.
  3. Memohon kepada pemerintah untuk mengatasi stunting dengan meningkatkan edukasi keluarga dan pemerataan fasilitas serta akses kesehatan.
  4. Mengajak masyarakat Indonesia untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan waste to energy.
  5. Mengajak pemerintah, tenaga kependidikan, dan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan pemahaman terkait kesehatan mental.
  6. Mendukung pemerintah untuk menyamaratakan sarana prasarana dan tenaga kependidikan dalam mengoptimalkan sistem pendidikan.
  7. Menolak segala bentuk diskriminasi di sekolah, lingkungan, dan media sosial terhadap anak.
  8. Menolak segala bentuk eksploitasi terhadap anak.
  9. Forum Anak bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan dan menyamaratakan pemberian edukasi kepada anak terkait kesiapsiagaan bencana.
  10. Memohon kepada pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan perhatian kepada anak berkebutuhan khusus dan anak berhadapan dengan hukum dalam segala aspek kehidupan.
  11. Memohon kepada pemerintah untuk mengoptimalkan pembuatan Kartu Identitas Anak dan akta kelahiran di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Menteri PPPA dan Pemerintah Republik Turki melalui Menteri Keluarga, Tenaga Kerja, dan Layanan Sosial Republik Turki menandatangani kesepakatan terkait pengembangan dan peningkatan kerja sama program pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan layanan sosial. Kesepakatan kerja sama ini akan berlangsung selama dua tahun sejak ditandatangani.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antar lain Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Menteri Keluarga, Tenaga Kerja, dan Layanan Sosial Republik Turki Zehra Zumrut Selcuk. (put)