Kastara.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan terus pantau perkembangan dan pelayanan obat yang dilakukan oleh Puskesmas dan posko-posko kesehatan, untuk membantu masyarakat terdampak bencana banjir di Garut, Jawa Barat.

Rumah sakit dan posko kesehatan disiagakan untuk membantu masyarakat yang yang terdampak banjir  di Garut. “Rumah sakit yang terdampak banjir tetap menjalankan layanan bagi pasien. Kemenkes juga telah berkoordinasi dengan IFK (Instalasi Farmasi Kesehatan) untuk persediaan obat ke Puskesmas dan saat ini stok obat masih aman,” kata Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI Ahmad Yurianto dalam keterangan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes di Jakarta (22/9).

Disampaikannya, kondisi gudang Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) Kabupaten Garut aman, tidak terkena banjir. “Suplai obat ke Puskesmas dari IFK berjalan lancar. Pelayanan obat dilakukan oleh Puskesmas dan juga Posko-posko. Kebutuhan obatnya masih bisa ditangani. Kami terus berkoordinasi dengan IFK dan siap suplai obat jika dibutuhkan,” ujarnya.

Rumah sakit terdekat sudah disiapkan dan Petugas Krisis Kesehatan sudah tersebar di beberapa RS. Kemenkes melalui Pusat Krisis Kesehatan juga telah mengirimkan tim TRC dan RHA bencana membentuk pos kesehatan sentral dan rujukan di RSUD dr. Slamet dan RS Guntur, pembentukan pos kesehatan di 18 wilayah kerja PKM sepanjang sungai Cimanuk langsung maupun tidak langsung, mendirikan dua poskes 24 jam di Rusunawa Cilawu dan Makorem Garut dengan dua shift bergilir oleh 11 Puskesmas. Selain itu, melakukan pembagian piket di pos-pos siaga membersihkan RSUD Dr. Slamet dan diberi desinfektan, juga mendistribusikan air bersih ke pengungsian.

Melakukan pemantauan dan membuat laporan Koordinasi dengan lintas program terkait, mengirimkan tim RHA terdiri dari PKK, Dit. Kesling, Dit Yankes Rujukan, Dit. fasyankes mengirimkan bantuan berupa Penjernih Air Cepat (PAC) 500 sachet, kaporit 20 kg, polybag ramah lingkungan 1000 lembar, polybag biasa 1000 lembar, polybag limbah medis 1000 lembar, desinfektan lantai 120 liter dan safety box 100 buah. Serta mengirim 1,5 ton PMT ASI, 1 ton PMT anak sekolah, 0,5 ton PMT Ibu Hamil.

Upaya yang telah dilakukan di tingkat provinsi adalah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, pemberian bantuan disenfektan dan obat yang sifatnya darurat ke Kabupaten Garut.

Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan longsor. Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang. La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor. (nad)