Impor Beras

Kastara.ID, Jakarta – Bulog mensinyalir terjadi penyelewengan dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp 5 triliun dari alokasi anggaran sebanyak Rp 20,8 triliun pada tahun ini.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan, penyelewengan tersebut dilakukan melalui penipuan. Salah satunya dengan membeli karung beras palsu. Menurut dia, salah satu yang melakukan penipuan tersebut adalah penyalur. Mereka meraup untung sekitar Rp 9 miliar per bulan. “Dari hitungan rata-rata penyalur Rp 9 miliar lebih semua penyalur itu di seluruh daerah,” katanya, Jakarta, Senin (23/9).

Dari total kejahatan atau bentuk penipuan yang dilakukan, sekitar Rp 5 triliun anggaran BPNT diselewengkan atau hampir sepertiga dari alokasi dana untuk penyaluran BPNT yang mencapai Rp 20,8 triliun pada tahun ini.

Menurut dia, dana ini disimpan untuk dibagi-bagi dengan seluruh oknum yang terlibat. Salah satunya penyalur di berbagai daerah tadi.

Dia juga mengungkap bahwa banyak penerima BPNT yang dipaksa untuk menerima beras yang tidak sesuai kualitasnya. Dia mengaku memiliki bukti kuat untuk membuktikan semua kejahatan ini. “Kalau mereka enggak terima beras yang jelek itu, diancam akan dikeluarkan dari daftar penerima BPNT. Saya punya rekaman mereka semua,” katanya. (rya)