Saudi

Kastara.ID, Jakarta – Garda Revolusi Iran mengaku siap menyerang dan menghancurkan pihak mana saja yang mencoba menyerang negaranya.

Tudingan terhadap Teheran dalam hal serangan kepada kilang-kilang minyak Arab Saudi yang dilontarkan oleh para pejabat Riyadh dan Washington.

Amirali Hajizadeh, kepala cabang dirgantara Garda Revolusi Iran menyatakan akan membalas jika ada yang menghancurkan negaranya.

Sejauh ini Iran terus membantah terlibat dalam serangan itu, yang diklaim oleh gerakan Houthi Yaman terhadap kilang minyak Saudi Aramco.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemudian menyetujui pengiriman pasukan untuk meningkatkan pertahanan udara dan rudal Arab Saudi pasca-serangan itu.

Iran membantah terlibat dalam serangan itu, yang diklaim oleh gerakan Houthi Yaman. Kelompok ini disebut bersekutu dengan Iran dan saat ini sedang memerangi aliansi pimpinan Saudi dalam perang saudara di Yaman.

Sementara itu, Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan masih menunggu hasil investigasi internasional untuk membuktikan bahwa serangan 14 September 2019 itu berasal dari arah utara.

Sementara Riyadh tidak mempercayai klaim Gerakan Al-Houthi dari Yaman sebagai otak serangan yang juga membuat separuh dari total produksi minyak Arab itu terpangkas.

Serangan droneĀ terhadap kilang minyak Saudi Amraco tercatat sebagai serangan terbesar terhadap kilang minyak di negara eksportir minyak terbesar di dunia itu. (nad)