Rumah Tangga Mapan Gizi

Kastara.ID, Banyumas – Pandemi Covid -19 menurut prediksi masih panjang berakhir. Ekonomi dan kesehatan menjadi dua hal yang paling krusial menjadi perhatian semua pihak. Setelah enam bulan dalam ketatnya protokol dan sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari, Satu RW (rukun Warga) 04 Dusun Gabu, Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas bersama-sama bergerak melalui program RT Mapan Gizi atau Rumah Tangga Mapan Gizi (20/9).

Program ini diinisiasi oleh Layanan Kesehatan Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Tengah.  Menyasar 320 KK penerima manfaat program dengan mendorong masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan agar lebih produktif. Pada tahap awal ini bantuan bibit diberikan sebanyak 15-20 polibag dengan memanfaatkan kantong plastik bekas di setiap rumah. Para relawan yang tergabung dalam Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Purwokerto menyebar ketiap RT dalam kelompok kecil untuk melakukan pendistribusian, pendampingan dan edukasi.

Bibit tanaman obat keluarga, dan tanaman sayur mayur kebutuhan harian konsumsi rumah tangga seperti cabai, bayam, pepaya, sawi terong sebagai upaya ketahanan keluarga. Ana (32), salah satu penerima manfaat, merasa senang karena mendapat banyak bantuan bibit untuk ditanam. Dirinya yang sebelumnya merupakan karyawan toko dan dirumahkan karena adanya pandemi menajdi memiliki kegiatan. “Apalagi sebelumnya keluarga Ana juga mendaptkan bantuan satu ember budidamber dan sudah panen untuk dinikmati keluarga dan dibagi ke tetangga,” katanya.

Program pemberdayaan ini merupakan bagian dari program Kawasan Sehat berbasis RW yang sudah diinisiasi sejak Februari 2020 lalu. Program Kawasan Sehat Dompet Dhuafa bertujuan menciptakan kawasan yang memiliki indikator-indikator kesehatan tertentu melalui kegiatan pemberdayaan, peningkatan kompetensi SDM, pengelolaan sumberdaya lokal, dan kemitraan. Tujuan akhirnya adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan individu pada kelompok sasaran.

Di tengah pandemi seperti ini, faktor kesehatan masyarakat menjadi penting, apalagi pada kelompok-kelompok rentan terpapar seperti lansia dan orang dengan komorbid (memiliki penyakit penyerta). Dalam program kawasan sehat, melalui kelompok-kelompok bentukan berupa Pos Sehat ditiap RT maka data individu dengan resiko tinggi terpapar sudah diklasifikasikan. imbauan dan penyuluhan dengan kelompok-kelompok kecil ini secara mobile juga intensif dilaksanakan.

Aan Julianto selaku koordinator program mengungkapkan kegiatan ini akan berkelanjutan “Saya berharap kawasan ini nantinya dapat menjadi percontohan kawasan sehat, mengatasi kerawanan pangan, menumbuhkan kemandirian pangan keluarga,” kata Aan.

Menurut Aan, LKC Dompet Dhuafa membuka kesempatan sinergi untuk pengembangan program bagi individu dan komunitas yang tertarik dalam program ini. (mar)