IHSG

Kastara.ID, Jakarta – Pelaku pasar menanggapi negatif pengumuman susuan kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10). Hal ini terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung melemah beberapa saat setelah Jokowi mengumumkan nama-nama pembantunya di periode kepemimpinan 2019-2024.

Pantauan pasar menunjukkan IHSG melemah 1,08 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.224,42. Sedangkan nilai tukar rupiah tercatat Rp 14.055 per dolar AS. Nilai ini melemah 0,13 persen jika dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, pelaku pasar tidak menyambut baik susunan mentari kabinet, utamanya bidang ekonomi. Beberapa posisi dianggap dijabat oleh orang yang tidak pas. Bhima mencontohkan posisi Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perkonomian) Airlangga Hartarto.

Selain itu pasca pengumuman susunan kabinet, menurut Bhima, Rp 121 miliar dana asing lari dari Indonesia akibat kekecewaan terhadap sosok yang tidak pas. Hal ini menandakan pasar merespons negatif terhadap susunan kabinet baru.

Bhima menyebut, seharusnya Menko Perekonomian dijabat oleh seorang profesional. Pasalnya Menko Perekonomian adalah jabatan yang sangat strategis. Namun kenyataannya posisi tersebut dijabat oleh politisi. Airlangga diketahui adalah Ketua Umum Partai Golkar.

Bhima menambahkan, selama menjabat Menteri Perindustrian pada periode sebelumnya, kinerja Airlangga bisa dikatakan gagal. Hal ini tercermin dari deindustrialisasi prematur yang terus berlanjut. Airlangga juga tidak mampu membendung laju deindustrialiasi. Selain itu, pertumbuhan manufaktur pun hanya 3,54 persen jauh di bawah pertumbuhan ekonomiĀ  sebesar 5,05 persen.

Melihat kenyataan ini, Bhima menilai Darmin Nasution, Menko Perekonomian sebelumnya, jauh lebih paham tentang makro ekonomi dibandingkan Airlangga. (mar)