Metro

Pjs Wali Kota Minta Pasien Wukirsari Dirawat Maksimal Sampai Sembuh

Kastara.ID, Depok – Pelayanan Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok tidak manusiawi dan masih belum maksimal. Pasien yang membutuhkan rujukan tak dilayani dengan baik. Pasien bernama Wukirsari (52), warga Depok Mulya 1, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok, ketika masuk RS Bhakti Yudha sejak Rabu siang (21/10) mengeluh sesak nafas dan badan mengigil.

Keluhan ini sudah diutarakan kepada dokter jaga dan diberi penanganan dengan infus dan oksigen. Namun karena kondisi kesehatan naik turun, pasien tersebut tetap berada di ruang IGD. Kemudian pada Kamis malam, keluarga pasien tersebut diberitahu jika RS Bhakti Yudha tak memiliki fasilitas lengkap dan sebaiknya dirujuk ke RS Tarakan di Jakarta.

“Masalahnya, rujukan itu harus menggunakan ambulans swasta Medika dengan tarif dipatok Rp 4 juta agar bisa diterima di RS rujukan. Pihak RS Bhakti Yudha beralasan tidak menyediakan ambulans,” kata Hendrata Yudha, suami pasien, Kamis (22/10) malam.

Dari keterangan dokter jaga RS Bhakti Yudha, dr. Nurbaeti, petugas ambulans swasta itu punya jalur khusus ke RS Tarakan. “Itu ada jalurnya hubungan sendiri tim ambulans supaya diterima di sana. Kami tak bisa menjamin pasien diterima di RS rujukan,” kata dr. Nurbaety, seperti ditirukan Hendrata.

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna kaget mendengar munculnya temuan ambulans swasta itu. “Wah, gak benar itu, kami akan urus soal ini. Pelayanan kesehatan warga Depok itu bukan mainkan duit, apalagi dalam kondisi sakit,” ungkapnya.

Pradi malam itu juga mengusahakan ambulans untuk mengevakuasi pasien.
Menjelang tengah malam pasien diberitahu harus segera dan setengah dipaksa meninggalkan RS Bhakti Yudha. Mereka mengabarkan RS Fatmawati sebagai tujuannya.

“RS sudah kasih tahu, malam ini harus pergi ke RS Fatmawati. Padahal saya masih bisa jalan, shalat dan duduk. Saya minta menunggu besok harinya, sambil hasil swab test keluar apakah saya covid atau bukan,” ujar Wukirsari via pesan singkat.

Sejak Kamis malam, Pemkot Depok merespons persoalan ini dengan melakukan koordinasi dengan RSUD dan RSUI. Dua rumah sakit rujukan pasien terduga covid.

Pjs. Wali Kota Depok Dedi Supandi melalui Kadiskominfo Sidik Mulyono menghubungi Direktur RSUD Depok dr. Devi Maryori dan menyiapkan ambulans serta ruang perawatan.

Namun karena sudah tengah malam dan kondisi pasien kelelahan, evakuasi ditunda Jumat siang sambil menunggu hasil swab test.

“Kami menyiapkan prosedur evakuasi medis apapun hasil swab test pasien ke RSUD, agar ditangani dengan baik. Pjs Wali Kota minta pasien dirawat maksimal sampai sembuh,” tegas Sidik Mulyono. (*)

Leave a Comment

Recent Posts

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…

POPWILDA wilayah I Jabar di Ikuti Tujuh Daerah.

Kastara.Id,Depok - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melepas ratusan atlet yang akan mengikuti…