Kastara.ID, Jakarta – Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Papua Irjen Paulus menekankan kepada jajarannya untuk tidak bertindak arogan kepada masyarakat, menyusul adanya kasus penganiayaan di area Mapolres Yahukimo yang mengakibatkan satu anggota Brimob tewas.

Diketahui sebelumnya, kerusuhan berawal dari seorang polisi yang menegur seorang warga yang buang air sembarangan di dalam area Mapolres Yahukimo.

Menurut Paulus, apabila polisi menegur dengan cara yang baik tanpa menggunakan kekerasan, maka kericuhan tidak akan terjadi, dan jatuhnya korban jiwa dapat dihindari.

“Jangan sering menggunakan kekerasan, kejadian di Yahukimo itu akibat dari ulah anggota. Bukan menegur dengan kata-kata, tetapi dengan kekerasan sehingga oknum masyarakat tidak menerima,” kata Paulus saat memimpin apel di halaman Mapolres Mimika, Papua, Senin (23/12).

Polisi, kata Paulus, adalah pengayom masyarakat. Bila masyarakat itu salah tentunya harus diproses secara hukum dan bukannya ditangani dengan kekerasan.

Aksi penganiayaan yang terjadi di Mapolres Yahukimo mengakibatkan seorang anggota Brimob dari Mapolda Riau yang ditugaskan ke Papua, Brigadir Hendra Saut Sibarani tewas pada Rabu (18/12).

Kabid Humas Polda Papua Komber Pol Ahmad Kamal menceritakan, awalnya anggota polisi yang sedang melaksanakan piket penjagaan di Mapolres Yahukimo tengah menyelesaikan kesalahpahaman antara Camat Distrik Lolat dengan masyarakat Lolat. Saat negosiasi tengah berlangsung, petugas melihat ada warga yang buang air kecil di samping pos jaga Mapolres Yahukimo, dan menegurnya. Merasa tak terima akhirnya pertengkaran pun terjadi. Warga tersebut memanggil warga lain yang tengah berkumpul di pinggir jalan.

Situasi makin tidak terkendali, warga bertindak brutal dan melempari Mapolres Yahukimo. Kekacauan merembet hingga sekitar pemukiman warga di Jalan Jalur 1. Sekitar pukul 12.30 WIT Brigadir Hendra yang tengah lewat Jalan Jalur 1 untuk menuju pos menjadi sasaran amukan massa. Penganiayaan terjadi di depan Toko Cahaya Yahukimo.

Nyawa Brigadir Hendra tidak dapat tertolong setelah sempat mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai. Selain menewaskan Brigadir Hendra, massa juga melukai seorang anggota polisi, yakni Bripda Agustinus Nabu (19) dan seorang warga sipil Ribo Situr (31). Dalam insiden ini sebanyak dua sepeda motor milik warga dibakar massa. (yan)