Anies Baswedan

Kastara.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi kepala daerah paling populer di Indonesia. Selain itu Anies menjadi kandidat paling berpotensi maju sebagai calon presiden pada pemilhan presiden (Pilpres) 2020. Qodari menyebut tingkat popularitas Anies mencapai 91,7 persen.

Saat menghadiri acara dikusi “Mencari Pemimpin Road to Capres 2024” di Jakarta, Ahad (23/2), Qodari menjelaskan, kepopuleran Anies mengalahkan kepala daerah lainnya, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Hal ini menurut Qodari bisa menjadi modal bagi Anies jika pada 2024 akan maju sebagai calon presiden.

Qodari menyebut kepopuleran mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini tak lepas dari pemberitaan media yang kerap menurunkan laporan tentang kondisi ibukota Jakarta. Meski jumlah penduduk Jakarta hanya empat persen dari total penduduk Indonesia, posisi Jakarta sebagai ibukota negara menjadikan Anies kerap menjadi pusat perhatian.

Pada survei yang dilaksanakan di 34 provinsi dengan jumlah responden mencapai 1200 orang ini tingkat margin errornya sekitar 2,83 persen. Sedangkan tingkat popularitan kepala daerah lainnya adalah Ridwan Kamil 65,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 55,8 persen dan Tri Rismaharini 49,4 persen. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperoleh popularitas sebesar 47 persen dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah meraih 10,7 persen.

Sementara itu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) justru tidak senang dengan hasil survei yang menunjukkan popularitas Anies semakin meningkatkan. Saat berbicara di Hotel Atlet Century, Jakarta, Ahad (23/2), Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI, Raja Juli Antoni bahkan terang-terangan mengajak masyarakat menjegal kemungkinan Anies maju pada Pilpres 2024. Antoni berdalih Anies selama ini kerap memainkan isu populisme agama. Hal ini menurut PSI berpotensi membelah bangsa Indonesia.

Antoni juga menyinggung pidato Anies saat dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta yang menyinggung isu pribumi dan non pribumi. PSI juga menuduh Anies hanya bermain retorika selama memimpin ibukota, tanpa ada bukti dan kerja nyata. (ant)