Forum Renja DKPPP

Kastara.ID, Depok – Dua isu strategis telah ditetapkan untuk dilaksanakan tahun depan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok usai digelarnya Forum Rencana Kerja (Renja) Tahun 2022.

Kepala DKPPP Kota Depok, Diah Sadiah mengatakan, isu stategis yang pertama ialah penguatan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan dan pekarangan, aksesibiltas dan keanekaragaman pangan. Dengan rencana implementasinya yaitu pemanfaatan lahan pekarangan atau urban farming bagi pertanian, peternakan maupun perikanan.

Menurut Diah, Pemanfaatan Lahan Pekarangan dilakukan sampai ke Rumah Tangga (RT) dengan sasaran pemenuhan pangan RT dan peningkatan kesejahteraan. Juga pengembangan teknologi pertanian yaitu budidaya tanaman pangan atau holticultura dalam pot atau planter bag untuk tanaman belimbing dan alpukat.

“Juga terdapat peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bubidaya tanaman hias,” ujarnya seperti dilansir situs Pemkot Depok (23/2).

Sementara sektor perikanan, pihaknya akan melakukan peningkatan produksi perikanan serta pengembangan bubidaya pembenihan ikan konsumsi dan ikan hias dalam aquarium.

“Yang dikembangkan oleh petani di Kota Depok lebih banyak pada pembibitan dan pembenihan. Baik di pertanian dan perikanan yang pemesanannya sudah sampai luar daerah dan diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan kesejahteraan petani,” jelasnya.

Sedangkan sektor peternakan lebih mengarah kepada budidaya satwa harapan, yaitu cacing, jangkrik, dan sebagainya.

Diah menambahkan, dalam penyediaan pangan, pihaknya juga mengoptimalkan Toko Tani Indonesia (TTI) dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) atau Toko mitra Tani. Hal ini dalam rangka penyediaan pangan yang berkualitas dan harga yang terjangkau dengan upaya memotong dua sampai tiga mata rantai distribusi.

“Termasuk penyelesaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) penyediaan dan penyaluran cadangan pangan,” katanya.

Isu strategis kedua ialah peningkatan penyuluhan dan pelayanan pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan hewan dan masyarakat veteriner. Dengan rencana implementasinya melalui program penyuluhan, tidak hanya kepada kelompok yang mempunyai lahan yang memadai tetapiĀ  juga sampai ke rumah tangga.

“Sementara peningkatan pelayanan kesehatan hewan dan masyarakat veteriner juga akan terus ditingkatkan, terutama saat pelaksanaan kurban. Hal ini untuk mencegah penyakit zoonosis,” tandasnya. (lan)