ASN Pose Dua Jari

Kastara.ID, Serang – Puluhan ribu guru honorer yang tergabung dalam Honorer Banten Bersatu (HBB) berencana akan mengadakan aksi demo di Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kecamatan Curug, Kota Serang. Aksi yang akan dilaksanakan pada Kamis (28/3) mendatang ini sebagai buntut dari pemecatan enam orang guru honorer di SMAN 9 Kabupaten Tangerang oleh Pemprov Banten.

Ketua HBB Martin Al Kosim mengatakan, gagasan pelaksanaan aksi demo muncul setelah pihaknya berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota se-Banten.

Aksi ini sebagai wujud keprihatinan atas tindakan pemecatan tersebut. Pasalnya hal itu dilaksanakan tanpa ada peringatan atau teguran terlebih dahulu. Martin menyatakan kondisi guru honorer selama ini sudah susah lantaran gaji yang dirasa kecil. Tindakan pemecatan secara tiba-tiba ini tentu saja semakin memberatkan guru honorer dan keluarganya.

Untuk itu HBB menuntut agar Surat Keputusan (SK) pemecatan keenam guru honorer tersebut dicabut. Selain itu nama baik para guru honorer harus direhabilitasi. Martin juga mendesak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten menonaktifkan Fathurohman Hasan dari jabatan sebagai Kasubag TU Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Serang-Cilegon. Pasalnya Fathurohman dinilai tidak netral dan terlibat dalam politik praktis.

Meski demikian, Martin mengaku akan terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan Kepala Dindikbud Provinsi Banten Engkos Kosasih Samanhudi pada Senin (25/3). Jika tuntutan mereka dipenuhi maka aksi demo akan dibatalkan.

Seperti diberitakan, enam guru honorer di SMAN 9 Kabupaten Tangerang dipecat karena berpose dua jari sambil membawa stiker bertuliskan Prabowo-Sandiaga. Pemprov Banten menganggap para guru honorer itu telah berkampanye. Padahal sebagai aparatur sipil negara (ASN) seharusnya mereka bersikap netral. (rya)