Nadiem Makarim

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengajukan realokasi anggaran Kemendikbud sebesar Rp 305 miliar untuk penanganan virus corona (Covid-19).

Nadiem akan menggunakan sebagian dari Rp 305 miliar untuk membeli peralatan medis habis pakai, seperti masker, reagen, dan alat pelindung diri (APD).

“Sudah ada alokasinya, tapi belum diputuskan. Jadi hari Kamis (26/3) dibahas lagi. Kalau ada menurut kami kurang, ditambahkan atau diperdalam,” tuturnya.

Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian mengonfirmasi pengajuan anggaran itu. Hetifah bilang Nadiem mengajukannya pada rapat dalam jaringan (daring) bersama Komisi X DPR RI, Senin (23/3) malam.

“Tadi malam sudah dipresentasikan oleh Menteri. Menteri memaparkan anggarannya Rp 305 miliar, tapi belum diputuskan,” kata Hetifah seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (24/3).

Hetifah juga menjelaskan rincian rencana kerja Nadiem dalam membantu penanganan corona. Dalam dokumen itu, dijelaskan bahwa Nadiem akan menggunakan Rp 305 miliar untuk tiga program Kemendikbud membantu penanganan corona.

Pertama, program edukasi. Nadiem akan menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada mahasiswa kedokteran dan keperawatan. Mereka akan dipersiapkan untuk terjun membantu penanganan corona.

Mahasiswa akan dilatih menjadi narahubung yang bertugas mengelola komunikasi, informasi, dan edukasi terkait corona. Mahasiswa juga dilatih melakukan triase dan penelusuran pasien corona.

Selain itu, mantan Bos Gojek itu juga akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas rumah sakit pendidikan. Sebanyak 13 RS pendidikan dan 13 Fakultas Kedokteran/Keperawatan akan disiapkan menjadi pusat tes atau rumah sakit rujukan corona.

Hingga Senin (24/3), tercatat ada 686 orang positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Sebanyak 50 orang meninggal dunia dan 30 lainnya sembuh. Dengan demikian, Indonesia menjadi negara dengan rasio kematian akibat corona tertinggi di dunia. (ant)