Dompet Dhuafa

Kastara.ID, Jakarta – Tidak terasa kurang dari sepuluh hari lagi umat Islam akan menjalani puasa Ramadan. Bulan di mana umat Islam berlomba-lomba menebar berkah. Tak ketinggalan lembaga nirlaba Dompet Dhuafa juga melakukan kegiatan dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berzakat maupun berbagi untuk mengentaskan kemiskinan.

Dalam program tahun ini yang bertema #jangantakutberbagi diharapkan akan menarik antusias masyarakat, khususnya para calon donatur, untuk menyisihkan zakatnya melalui Dompet Dhuafa.

“Kami berharap program ini akan menarik donatur untuk menyisihkan zakatnya dalam membantu kaum dhuafa melalui Dompet Dhuafa,” kata Udhi Tri Kurniawan, Ketua Program Ramadan– “ Program Ramadan 1440 H”; dalam keterangan persnya yang dipandu Dik Doank di Jakarta, Rabu (24/4).

Menurut Udhi, sebagai lembaga filantropi Islam, Dompet Dhuafa terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berbagi dengan transaksi zakat, infak sodakoh maupun wakaf (Ziswaf) melalui lembaga zakat nasional yang terpercaya.

Namun Udhi mengakui kesadaran masyarakat melakukan ziswaf masih kurang. “Ini dapat dilihat dari indeks kemiskinan yang masih besar dan belum tersentuh,” katanya.

Melihat kondisi itulah Dompet Dhuafa mengisi Ramadan ini untuk terus dan lebih mendekati masyarakat melalui program khusus Ramadan maupun reguler. Bahkan di era digital lembaga ini memberi kemudahan bagi masyarakat untuk menyalurkan kebaikannya.

“Kami terus beronovasi  dalam memudahkan masyarakat menebar kebaikan dengan menghadirkan melalui media sosial, website, merancang kanal donasi online dan bermitra dengan e-commerce hingga auto debet,” kata Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan.

Dompet Dhuafa juga menyentuh kaum milenial. Malah mereka ini menjadi peran utama. Keterlibatan generasi milenial ini akan menguatkan, meningkatkan dan menumbuhkan  penghimpunan dari potensi zakat di Indonesia.

Menurut Imam, semangat jangan takut berbagi seiring dengan jangan takut berzakat terus mengalir dari maayarakat. “Karena berbagi dan berzakat perlu adanya semangat dari diri sendiri,” Imam.

Dalam konferensi pers itu Dompet Dhuafa menampilkan testimoni dari Euis Mayasari yang merupakan instruktur kelas fashion dan desain di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Tatang dan Edy petani dari Lembang, Jawa Barat, yang bergabung dengan Dompet Dhuafa. (danu)