Kastara.ID, Jakarta – Kementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir telah membentuk Media Center Haji (MCH). Dibentuknya tim khusus yang terdiri dari para jurnalis dan personel humas Kemenag ini bertujuan untuk memenuhi hak publik terkait informasi perhajian.

Hal ini diungkapkan Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir saat memberikan pembekalan kepada 30 orang tim MCH 1440H/2019M. “Kehadiran media di tengah operasional ibadah haji dapat memberikan informasi yang faktual sebagai sebuah kebutuhan dalam rangka mengedukasi bukan memprovokasi masyarakat,” kata Khoirizi, Senin (24/6).

Petugas MCH juga dituntut untuk melakukan peliputan seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji dan mempublikasikan kepada masyarakat, dalam bentuk informasi yang aktual dan berimbang. Apalagi menurut Khoirizi, Indonesia memiliki jumlah jemaah haji yang cukup besar. “Yang membutuhkan informasi saat musim haji bukan hanya para jemaah. Tapi juga keluarganya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Khoirizi menyampaikan petugas Media Center Haji (MCH) yang merupakan bagian dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 untuk menjadi unsur terdepan yang berperan dalam mengonter berita hoaks atau informasi yang tidak benar.

“Petugas MCH kami minta sebagai unsur terdepan untuk mengonter informasi yang tidak benar atau hoaks,” kata Khoirizi.

Pada tahun ini, Kemenag melalui Biro Humas Data dan Informasi telah merekrut 26 jurnalis, dua fotografer profesional serta dua pelaksana Humas Kemenag untuk bergabung menjadi anggota MCH. Dalam musim pelaksanaan haji mendatang, 30 anggota MCH ini akan dibagi dalam tiga daerah kerja (Daker) dengan difasilitasi oleh seorang kepala seksi. (put)