Wamena

Kastara.ID, Jakarta – Korban sipil akibat kerusuhan di Kota Wamena, Papua, mencapai 22 orang. Sebelumnya Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Chandra Diyanto menyebut 17 warga sipil tewas kemarin (23/4).

Chandra menjelaskan, warga sipil yang meninggal tersebut akibat luka benda tajam. Selain itu, ada pula yang menjadi korban kebakaran. Selain 17 orang meninggal, terdapat juga 63 warga mengalami luka-luka.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Rudolf Rodja membenarkan jumlah tersebut dengan tidak menampik data.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan bahwa beberapa korban tewas itu mulanya sempat dirawat karena mengalami luka bakar akibat pembakaran ruko. Di antara korban ada ada satu keluarga yang terjebak dibakar massa rumahnya.

Kombes Kamal menjelaskan bahwa mulanya siswa SMA PGRI bersama sekitar 200 orang menggelar unjuk rasa di halaman sekolah. Mereka kemudian mengajak siswa sekolah Yapis bergabung dalam aksi sekitar pukul 07.15 WIT, namun pelajar sekolah Yapis tidak mau mengikuti demonstrasi sehingga terjadi perkelahian.

Akibatnya perkelahian ini meluas hingga melakukan pembakaran beberapa fasilitas pemerintah, umum dan pribadi di Kabupaten Jayawijaya.

Selain itu, pihak kepolisian menjelaskan bahwa demo yang terjadi di dua wilayah di Papua yakni di Wamena dan Jayapura disusupi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang merupakan kelompok separatis. (rya)