Kastara.id, Jakarta – Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III 2016 mencatat peningkatan surplus, ditopang oleh menurunnya defisit transaksi berjalan dan meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial. “Surplus NPI tercatat sebesar 5,7 miliar dolar AS, meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus sebesar 2,2 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya,” kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Arbonas Hutabarat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (24/11).

Menurutnya, perkembangan ini menunjukkan semakin baiknya keseimbangan eksternal perekonomian dan turut menopang berlanjutnya stabilitas makroekonomi. Ditambahkannya, defisit transaksi berjalan menurun dari 5,0 miliar dolar AS (2,2% PDB) pada triwulan II 2016 menjadi 4,5 miliar dolar AS (1,8% PDB) pada triwulan III 2016.

“Penurunan tersebut ditopang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas sejalan dengan meningkatnya harga ekspor komoditas primer dan menurunnya impor nonmigas, serta menyempitnya defisit neraca perdagangan migas seiring dengan meningkatnya ekspor gas,” kata Arbonas.

Kemudian, lanjut Arbonas, defisit neraca jasa juga menurun terutama karena surplus neraca jasa perjalanan yang meningkat pada triwulan laporan. Sementara itu, surplus transaksi modal dan finansial terus meningkat dari sebesar 7,6 miliar dolar AS pada triwulan II 2016 menjadi sebesar 9,4 miliar dolar AS pada triwulan III 2016, didukung oleh sentimen positif terhadap prospek perekonomian domestik.

“Adapun posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2016 tercatat sebesar 115,0 miliar dolar AS atau setara dengan 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,” ujarnya. (mar)