Kredit UMKM

Kastara.id, Jakarta – Pimpinan Departemen Pengembangan UKM Bank Indonesia (BI) Yunita Resmi Setia mengatakan sektor UMKM masih belum menjadi target utama pembiayaan perbankan sehingga penyaluran kredit ke sektor ini pun masih minim.

“Penyaluran kredit ke sektor itu (UMKM) masih minim, bahkan jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya penyaluran kredit UMKM Indonesia tergolong rendah atau sekitar 7,1  persen terhadap GDP,” kata Yunita dalam keterangannya di Jakarta (23/11).

Ia memaparkan, pertumbuhan total kredit UMKM pada triwulan III-2017 sedikit menurun dibandingkan akhir Desember 2016 dengan share 19,7 persen dari total kredit.

Penurunan pertumbuhan terutama terjadi di sektor perdagangan dan kontruksi, sedangkan sektor yang masih menunjukkan pertumbuhan adalah pertanian dan kehutanan, jasa kemasyarakat, dan industri pengolahan. Baki debet kredit UMKM pada triwulan III-2017 sebesar Rp904,3 tumbuh 8,3 persen (yoy) atau sedikit menurun bila dibandingkan akhir tahun 2016 (8,4 persen yoy).

“Oleh karena itu,  BI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong kredit UMKM. Diantaranya, melalui skema sistem resi gudang, sinergi fasilitasi pemanfaataan sistem resi gudang, skema pembiayaan pertanian (value chain financing), fasilitasi penyediaan infrastruktur pendukung UMKM,” ungkapnya. (mar)