Menkes Minta Mitos Masalah Gizi Dihilangkan

Kastara.id, Jakarta – Peran budaya ikut menentukan persepsi masyarakat soal gizi, di antaranya masih ada mitos yang menjadi kendala dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia.

Terkait hal itu Menteri Kesehatan Nila F Moeloek ingin agar mitos salah terutama yang berkaitan dengan permasalahan gizi ini dihilangkan. “Pemerintah daerah (Pemda) seharusnya memberikan pemahaman pada masyarakatnya, mitos-mitos di daerahnya yang selama ini menjadi kendala dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat ini harus dihilangkan,” katanya dalam peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-57 di Jakarta, Rabu (25/1).

Menurutnya, Presiden RI Joko Widodo juga sangat menekankan hal tersebut saat kunjungan beliau untuk memberikan makanan tambahan (PMT) di sejumlah daerah.

“Di Batang salah satu daerah yang angka gizinya rendah, ternyata ada mitos yang masih dilakukan dimana ibu hamil dan usai melahirkan tidak boleh makan ikan padahal protein itu sangat diperlukan agar ibu tidak anemia, janin dalam kandungan sehat dan nantinya ibu dapat memberikan ASI eksklusif,” ujarnya.

Sementara di NTT, kasus stunting (anak pendek) masih tinggi. “Di sana ibu-ibu dipanggang, bukan ikan masa dipanggang. Terlebih mereka setelah melahirkan masih harus puasa 40 hari bagaimana jadi tidak anemia, angka kematian ibu (AKI) dan bayi yang tidak diberikan ASI pun masih tinggi,” katanya.

Menkes juga mengingatkan pentingnya perempuan sebagai calon ibu untuk benar-benar memahami pemenuhan gizi yang baik, terutama dalam masa 1000 hari pertama kehidupan.

“Di kota besar pada perempuan menengah keatas ada pola salah asuh yang diterapkan pada anak-anaknya, sementara kaum perempuan di perdesaan masih kurang pengetahuannya dalam memberikan makanan yang sehat dan bergizi, di 1000 hari kehidupan bayi ini asupan gizinya harus benar-benar diperhatikan karena berpengaruh pada perkembangan fisik dan otaknya (kecerdasan),” ujarnya. (nad)