Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC)

Kastara.ID, Jakarta – Sinergisitas yang dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta terus merambah ke berbagai sektor. Seperti sinergisitas yang dilakukan PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) dengan PT Bank DKI.

Dirut PT FSTJ Arief Prasetyo Adi mengatakan, kerja sama yang dilakukan jajarannya dengan Bank DKI sudah berlangsung sejak tahun 2015. Kerja sama itu antara lain digunakan untuk pembiayaan pengembangan teknologi dan memperpanjang usia kelayakan pangan bagi konsumen.

“Ada barang yang umurnya memang pendek seperti ikan segar, sayur, cabai tapi kita punya teknologi memperpanjang save life, bisa diatur nitrogen, oksigen dan kelembapannya,” ujar Arief, Senin (24/2).

Salah satu teknologi yang dimanfaatkan untuk menjaga harga pangan murah adalah mesin pendingin untuk komoditas ikan kembung dan bawang putih. Jumlahnya ribuan ton yang disimpan dalam mesin pendingin.

Selain fasilitas pinjaman kredit untuk trading dan komoditi, Bank DKI juga memberikan fasilitas kredit kepada supplier. Melalui fasilitas kredit tersebut, tagihan vendor atau supplier mitra PT FSTJ akan ditalangi lebih dulu oleh Bank DKI.

“Saya kira ini manfaat yang dihadirkan oleh Bank DKI,” kata Arief.

Ditambahkan Arief, pihaknya juga bekerja sama dengan Bank DKI terkait penerbitan kartu pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Kartu yang diterbitkan 20 November tahun lalu ini juga memiliki banyak fungsi seperti, untuk pembayaran retribusi pasar, alat pembayaran masuk tempat wisata, naik MRT, LRT dan angkutan umum yang terintegrasi dengan JakLingko.



Pedagang yang ada di PIBC juga bisa memanfaatkan secara makismal kehadiran Kantor Layanan Bank DKI di Pasar Induk Beras Cipinang.



”Kalau pedagang kesulitan keuangan uang untuk membayar sewa kios, Bank DKI bisa menghadirkan dana talangan. Dana talangan serupa juga bisa diberikan saat pedagang melakukan aktivitas penjualan dan pembelian,” tandas Arief. (hop)