PA 212

Kastara.id, Jakarta – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyambut baik pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan petinggi Persaudaraan Alumni (PA) 212. Hal itu dinilainya sebagai upaya mendapatkan dukungan yang seharusnya dilakukan sejak lama.

“Itu hal yang bagus, ada pertemuan dan saya mendapatkan informasi dari pertemuan itu PA 212 menanyakan apa yang menjadi janji Jokowi terutama terkait dengan akan menghentikan kriminalisasi terhadap ulama dan tokoh-tokoh yang terkait aktivis 212 itu,” kata Fadli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/4).

Fadli menilai dialog yang terjadi dalam pertemuan itu sangat bagus, terutama bisa disampaikan dan dijawab secara langsung. Di sisi lain, dirinya menilai langkah Presiden agak telat karena dilihatnya sebagai usaha mendapatkan dukungan dari semua pihak.

“Jangan baru mau Pemilu kemudian mendekati dan kemudian berusaha meyakinkan. Kenyataannya apa yang sudah terjadi, sudah terjadi begitu,” jelasnya.

Menurut Fadli, para aktivis 212 mempertanyakan mengapa Presiden dulu berjanji menghentikan kriminalisasi terhadap para aktivis tersebut namun kasus-kasusnya masih berlanjut.

Fadli mencontohkan seperti kasus yang dialami Alfian Tandjung, Jonru, Achmad Dhani, Rachmawati Soekarnoputri, dan Al Khathath.

Menurutnya, Partai Gerindra selama ini menjalin komunikasi insentif dengan ulama, kiai dan para aktivis 212 sehingga sering mendapatkan masukan serta saran.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi dikabarkan bertemu dengan petinggi PA 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan Front Pembela Islam (FPI), di Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/4). (npm)