Turki

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjajaki peluang kerja sama untuk membangun pesawat nirawak atau drone (unmanned aerial vehicles/UAV) dengan Presiden Industri Pertahanan Turki Ismail Demir saat melakukan kunjungan ke Turki pada 22-24 Juli 2020.

“Kami bertemu dengan Menhan RI Prabowo Subianto dan delegasinya. Dalam rapat, kami bertukar pandangan terkait kerja sama dan isu ekspor dalam berbagai sektor, terutama soal UAV dan alat tempur laut,” kata Demir dalam kicauannya di Twitter.

Wacana pembuatan drone bersama antara Turki-Indonesia memang telah muncul sejak awal 2018. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dikatakan tengah berkolaborasi dengan Turkish Aerospace Industries (TAI) untuk memproduksi UAVS yang mampu terbang pada ketinggian maksimum 40 ribu kaki.

Selain itu, PTDI dan TAI juga berencana mengembangkan CN-235 dan N219 yang merupakan produk unggulan PTDI.

Kendati demikian, hingga kini belum terdengar perkembangan terbaru terkait proyek tersebut.

Selama ini, TAI dikenal berpengalaman membuat drone dengan kapabilitas tinggi. Turki merupakan salah satu negara mayoritas muslim yang memiliki teknologi penerbangan canggih. Sementara PTDI juga dianggap sebagai kekuatan besar dalam industri penerbangan Asia.

Menanggapi hal itu, Duta Besar RI di Turki, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, lawatan Prabowo ke Turki ini dimaksudkan untuk melanjutkan pembahasan kerja sama pertahanan yang sempat dibahas dalam lawatannya pada akhir November 2019.

“Banyak area kerja sama yang selama ini sudah dibahas dan dilanjutkan pembahasannya. Kunjungan ini adalah untuk menindaklanjuti kunjungan beliau sebelumnya. Tidak ada hal baru,” kata Iqbal melalui pesan singkat.

Iqbal mengatakan, pabrik Turki FNSS bersama PT Pindad mulai memproduksi bersama tank kelas menengah Harimau/Kaplan. (ant)