Kastara.ID, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua Yorrys Th. Raweyai mengatakan, masyarakat Papua di Sorong dan Manokwari meminta pemerintah membubarkan Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Hal itu adalah salah satu dari tujuh tuntutan yang diserahkan masyarakat Papua kepada pemerintah.

Saat berbicara di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin (24/8), Yorrys menjelaskan pada Kamis (22/8) Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengadakan kunjungan ke Sorong dan Manokwari untuk bertemu dengan beberapa tokoh Papua.

Yorrys yang mengaku ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa masyarakat Papua meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dan bertemu langsung dengan masyarakat Papua. Kehadiran Jokowi diharapkan bisa meredakan situasi. Selain itu Jokowi juga diminta mengusut tuntas kasus bernuansa rasis yang diterima rakyat Papua.

Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, Yorrys mengatakan masyarakat Papua akan melakukan aksi yang lebih besar.

Selain pembubaran Banser, tuntutan masyarakat Papua kepada pemerintah adalah agar Pemerintah RI segera memulangkan mahasiswa Papua dari Tanah Jawa kembali ke Papua. Mendesak presiden mewakili segenap Bangsa Indonesia meminta maaf kepada rakyat bangsa Papua.

Pemerintah juga diminta segera menarik personel militer, baik organik maupun nonorganik dari tanah Papua dan membiarkan ‘monyet hidup’ sendiri di bangsanya sendiri. Meminta Presiden Jokowi memecat oknum anggota TNI yang mengeluarkan statement ‘monyet’ kepada mahasiswa Papua.

Rakyat Papua juga meminta Pemerintah RI memberikan kebebasan bagi Papua menentukan nasib sendiri. “The right of the self determination for west Papua kepada rakyat Papua. Apabila pemerintah Indonesia tidak mengindahkan pernyataan kami dan melakukan hal yang sama, maka kami akan duduki. (rya)