Tutupnya 3.292 Kantor Cabang Bank Buntut Beralihnya ke Transaksi Digital

Kastara.ID, Jakarta – Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan sejak 2015 sebanyak 3.292 kantor cabang bank umum telah ditutup. Tindakan tersebut dilakukan lantaran semakin berkurangnya jumlah kunjungan ke kantor cabang bank umum.

Nasabah saat ini lebih memilih menggunakan transaksi digital untuk memenuhi berbagai keperluan. Hal inilah yang menurut Heru menyebabkan jumlah kantor cabang bank umum menurun dengan sangat cepat dari waktu ke waktu.

Saat berbicara dalam sebuah diskusi online atau webinar, yang dikutip Senin (25/10), Heru merinci pada 2015 jumlah kantor cabang bank umum di Indonesia sebanyak 32.953 kantor. Pada 2018, jumlah kantor cabang turun menjadi 31.609 kantor. Pada 2020 turun kembali menjadi 30.733 kantor cabang.

Hingga Juni 2021, jumlah kantor cabang umum tercatat sebanyak 29.661. Artinya menurut Heru, selama 7 tahun terakhir atau sejak 2015 sebanyak 3.292 kantor cabang bank umum sudah ditutup

Heru menambahkan, penurunan jumlah kantor fisik berbanding terbalik dengan penggunaan transaksi digital, baik mobile banking maupun internet banking yang cenderung meningkat. Pihak perbankan pun berlomba-lomba melakukan transformasi digital dalam pelayanannya terhadap nasabah.

Heru menuturkan, bank semakin menyadari pentingnya layanan digital. Sehingga tidak perlu lagi membuka kantor cabang baru. Kondisi ini tentu berbeda dengan 5 hingga 10 tahun lalu. Saat itu kehadiran kantor cabang dirasa perlu guna mendekatkan bank kepada para nasabahnya. (mar)