Kastara.id, Depok – Alumni angkatan 1984/1985 Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Depok akan menggelar tali kasih untuk para guru yang pernah menggajar di tahun tersebut. Acara yang pertama kali diadakan ini akan berlangsung di SMPN 2 Depok, Sabtu, 26 November 2016.

Menurut ketua panitia tali kasih guru, Abi Tono, selain untuk memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2016, tali kasih juga jadi bagian dari sejumlah agenda alumni SMPN 2 Depok angkatan 84/85. Sebelumnya kegiatan lain pernah digelar seperti khitanan massal, reuni dan koperasi. “Reuni saja sudah dua kali kami adakan, dan para alumni ternyata begitu antusias. Bahkan ada yang berdomisili di Amerika Serikat bersedia datang demi kesuksesan acara reuni yang memang jarang diadakan,“ katanya.

Kegiatan tali kasih kali ini akan memberikan cinderamata atau kenang-kenangan berupa uang dan barang untuk para guru yang telah pensiun. “Dana ini kami kumpulkan dari donasi alumni angkatan 84/85. Ada 15 guru yang mendapatkan kado dari alumni. Guru tersebut dijaring berdasarkan masukan dan informasi yang diberikan dari para alumni. Berbulan-bulan alumni mencari para guru. Mereka blusukan untuk bisa mendapatkan data dan informasi di lapangan. Alhamdulillah berhasil diperoleh,“ ujar Abi.

Untuk donasi, alumni angkatan 84/85 bahu membahu mengumpulkan, mulai dari donasi sesi pertama sampai sesi ketiga. Target akhirnya tercapai di angka Rp 30 juta. “Ini begitu sangat luar biasa kepedulian para alumni kepada para gurunya yang telah pensiun. Semoga saja kegiatan ini dapat menular kepada alumni lainnya. Sebab masih banyak para guru yang belum mendapat perhatian dari para siswa, khususnya guru yang sudah pensiun. Banyak dari guru yang hidupnya di masa pensiun kurang sejahtera. Ada yang hidup dalam masa tuanya di rumah kontrakan, ada pula yang hidup dalam keprihatinan,“ kata Abi Tono.

Menurut Abi, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk mensejahterakan para guru yang hidupnya masih memprihatinkan. Kita bisa berhasil seperti ini karena guru. Dengan didikan para guru, kita bisa sukses. Untuk membalas jasa itulah, kita harus bisa bahu membahu menghiburnya. Paling tidak membantu meringankan kesedihan dan kenelangsaan guru. “Kita akan coba hibur dengan memberikan kenang-kenangan berupa apa saja yang bisa membahagiakan mereka,” ujarnya.

Diharapkan tali kasih ini bisa memberi semangat atau senyuman kepada para guru. Abi Tono mengaku, alumni sangat senang bisa berpartisipasi untuk berbagi kepada guru yang pernah mengajarnya saat di bangku SMP.

Tali kasih ini sebenarnya buah dari ide anggota bidMea, yakni organisasi internal alumni SMPN 2 Depok angkatan 1984/1985 yang tugasnya mengelola kegiatan dan keuangan alumni dari hasil berbagai penjualan produk anggota bidMea yang diperjualbelikan antarsesama alumni. “Setelah tali kasih ini diadakan, kegiatan lainnya akan menyusul,“ kata Abi.

Sementara salah satu alumnus, Misnuraini, mengaku menyambut positif kegiatan tali kasih ini. Ani menyarankan kegiatan itu harus senantiasa digelar, sebagai bukti wujud kepedulian alumni terhadap para guru yang pensiun. Hal senada juga diungkapkan Wastu yang menilai kegiatan tali kasih sebagai kegiatan yang luar biasa dari para alumnus angkatannya. “Saya sangat bangga dengan ide rekan-rekan,” ujar Wastu.

Lisu yang juga alumnus SMPN 2 Depok menambahkan, sejak reuni pertama digelar, rekan-rekannya begitu antusias untuk membuat sebuah institusi atau organisasi internal yang bisa membantu anggota alumni dan guru. Khususnya alumnus yang kehidupannya perlu dibantu. Melalui bidMea, banyak anggota alumni yang bisa terbantu, termasuk membantu keluarga alumnus atau orang tuanya yang meninggal dan sakit.

“Semoga saja acara tali kasih ini berjalan lancar. Untuk itu ketua panitia tali kasih Abi Tono meminta dukungan dan partisipasinya kepada alumni untuk membantu kelancaran kegiatan ini. Sebab tanpa rekan alumni, kegiatan kurang meriah, ibarat sayur asam kurang garam,“ kata Lisu. (dym)

smpn-2-depok1