Dahnil Anzar Simanjuntak

Kastara.ID, Jakarta – Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sama sekali tak mengetahui isi pidato yang dibacakan Letjen TNI Tri Legionosuko, Rektor Universitas Pertahanan.

Letjen TNI Tri Legionosuko, diketahui sebelumnya memang sempat membacakan pidato Prabowo yang berhalangan hadir di acara bedah buku bertajuk ‘PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/65’ di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/11) lalu.

Berbeda dengan isi pidato, yang disampaikan Dahnil menyatakan Prabowo justru mendorong agar sekolah-sekolah terus mengajarkan ideologi Pancasila secara intensif.

Bahkan Ketum Gerindra itu meminta agar sebisa mungkin dendam sejarah direduksi agar para penerus bangsa Indonesia yang masih duduk di bangku sekolah bisa bergerak maju.

Diberitakan sebelumnya dalam pidato yang dibacakan Tri, Prabowo Subianto meminta para guru menceritakan sejarah yang benar mengenai pemberontakan dan kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada siswa-siswi di sekolah. Sebab ia menduga aliran komunisme masih ada dan menjadi hal yang perlu diwaspadai, walaupun negara sumber aliran itu sudah runtuh.

Pidato tersebut mengimbau para guru perlu melakukan itu agar siswa-siswi mengerti mengenai sepak terjang PKI dan dampak dari gerakan itu di Indonesia.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco pun mengabarkan bahwa pihaknya pun bergerak untuk mengklarifikasi isi pidato tersebut.

Sufmi mengatakan, setelah mereka cek, tak ada konfirmasi atau juga persetujuan maupun kewenangan yang mengatasnamakan Prabowo sebagai Menhan yang dibacakan rektor tersebut. (ant)