Cameo

Perspektif Humanis Kelapa Sawit Indonesia Lewat Film Human In Oil

Kastara.ID, Den Haag – Di tengah semakin maraknya black campaign terhadap industri Kelapa Sawit Indonesia oleh Uni Eropa, Docsfair, rumah produksi asal Belanda, telah meluncurkan film berjudul “Human in Oil“. Film tersebut mengangkat bagaimana kelapa sawit mengubah kehidupan para petani kecil (smallholders) di Jambi, dan sudut pandang mereka apabila negara-negara Uni Eropa melarang impor kelapa sawit.

Diharapkan informasi tersebut dapat memberikan perspektif humanis sebagai alternatif dari opini menyesatkan yang dibentuk oleh berbagai pihak di Uni Eropa, terutama yang berhubungan dengan kerusakan lingkungan hidup. Film tersebut juga menunjukkan bagaimana pengelolaan industri kelapa sawit di Indonesia yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan sesuai standar RSPO/ISPO.

Film tersebut diluncurkan di Docsfair International Film Festival di Amsterdam, Belanda, pada hari Jumat, 22 November 2019. Pada sambutannya di peluncuran film tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar mengatakan bahwa belum adanya pemahaman bersama yang baik merupakan tantangan utama dalam isu kelapa sawit secara global. Melalui film ini diharapkan masyarakat di Belanda dan Eropa dapat mempelajari, meresapi dan menginterpretasikan isu ini dari sudut pandang yang berbeda dengan ideologi, opini, dan emosi yang sudah terbentuk di masyarakatnya mengenai kelapa sawit.

Wakil Menlu RI lebih lanjut mengatakan bahwa kita tidak bisa mengubah persepsi dalam satu malam, namun film ini merupakan langkah awal untuk membangun global understanding secara mendalam.

Pembuatan film “Human in Oil” karya sutradara Belgin Inal ini diinisiasi oleh Andhika Rutten, seorang diaspora Indonesia di Belanda. Andhika terinspirasi dari pengalamannya mengikuti kegiatan Regular Oil Palm Course (ROPC) yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI di tahun 2018. Program tahunan yang diinisiasi sejak 2017 tersebut bertujuan memberikan persepsi yang benar mengenai industri minyak sawit berkelanjutan Indonesia. Program yang berlangsung selama 9 hari tersebut dihadiri oleh para peserta yang terdiri dari peneliti, aktivis lingkungan, dan akademisi yang berasal dari berbagai negara, termasuk negara-negara Uni Eropa.

Selama kunjungan lapangan di Jambi, peserta memiliki kesempatan untuk belajar, berdiskusi, dan tinggal bersama para petani kelapa sawit lokal di sana, dan pengalaman ini memungkinkan mereka untuk memahami nilai dan pandangan petani. Lebih lanjut film tersebut akan disebarluaskan ke seluruh dunia, termasuk melalui media sosial.​

Docsfair International Film Festival merupakan pagelaran film-film dokumenter yang inovatif dan modern dan telah terselenggara sejak 2018. Karya-karya film dokumenter memiliki keunikan tersendiri di dunia perfilman Belanda dan banyak menarik minat publik. (put)

Leave a Comment

Recent Posts

Eko Patrio Layak Jadi Menteri Komunikasi dan Informatika

Kastara.ID, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan, Eko Patrio menjadi…

Supian Suri Menyanggupi Mengenai Kesiapannya Menjadi kader Partai Gerindra

Kastara.Id,Depok - Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Kota Depok sudah sepakat untuk  membawa satu nama ke…

Partai NasDem Mendukung Imam Budi Hartono Maju Menjadi wali kota Depok

Kastara.Id,Depok - Ketua DPD Partai NasDem Kota Depok memberikan sinyal koalisi jelang pemilihan kepala daerah…

Langkah Pemkot Depok Atasi Banjir di Jalan Bulak Barat Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat melakukan langkah-langkah mengatasi banjir di Jalan Bulak…

MUI Launching Buku Berjudul Wasathiyyah

Kastara.Id,Depok - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, Jawa Barat melaunching buku  Wasathiyyah yang artinya…

Idris – Imam Sabet Penghargaan DPD PKS Terbanyak Raih Kursi DPRD Se Jabar

Kastara.Id,Bandung  - DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat (Jabar) memberikan penghargaan ke DPD PKS…