Facebook

Kastara.id, Washington – Facebook kembali mengejutkan. Harga saham Facebook Inc, seperti yang dilansir Reuters, meningkat pada Rabu (25/4) setelah perusahaan media sosial itu secara mengejutkan melaporkan lonjakan laba 63 persen dan kenaikan jumlah pengguna.

Tidak ada tanda bisnis Facebook terpengaruh kebocoran data puluhan juta pengguna, yang dimanfaatkan konsultan politik Cambridge Analytica.

Seperti diketahui, skandal Cambridge Analytica berdampak pada 87 juta pengguna dan memaksa direktur utama Mark Zuckerberg meminta maaf dan menaikkan tuntutan pengaturan media sosial. Namun menariknya, di balik skandal tersebut, tidak ada tanda perubahan belanja dari pengiklan di Facebook.

“Semua orang terus membicarakan hal buruk tentang Facebook. Namun, laporan pendapatan ini bagi saya sangat positif dan menegaskan bahwa Facebook baik-baik saja dan akan melewati hal ini,” kata Daniel Morgan, manajer portofolio senior di perusahaan Sunovus Trust Company, yang memegang 73.000 saham Facebook.

Laporan laba triwulan Facebook menunjukkan laba di atas perkiraan. Pendapatan pun meningkat 49 persen sehingga menutup peningkatan belanja 39 persen dari tahun lalu. Bahkan kini semakin banyak perusahaan yang menempatkan iklan video di media sosial itu.

Menariknya lagi, pengguna aktif bulanan Facebook dalam tiga bulan terakhir mengalami kenaikan menjadi 2,2 milyar dolar AS, atau naik 13 persen dari tahun lalu.

Data ini merupakan kabar baik bagi jaringan media sosial terbesar di dunia itu, terutama di tengah pemberitaan negatif media terkait kesalahan penanganan informasi pribadi pengguna, peran mereka dalam pemilihan umum, dan pengaruh Facebook dalam memperparah konflik kekerasan di negara-negara berkembang.

Facebook, yang meraih pendapatan utama dari iklan personal, sering menunjukkan ketangguhan model bisnis mereka selama para pengguna tetap kembali ke beranda Facebook dan menonton video-video di dalamnya.

Pada tahun ini, Facebook berencana menambah anggaran belanja untuk memastikan pengguna tidak berpindah ke media sosial lain. Direktur Keuangan Facebook David Wehner mengatakan bahwa tahun ini belanja akan tumbuh antara 50 sampai 60 persen.

Sebagian besar anggaran belanja akan digunakan untuk fitur keamanan, termasuk upaya mengidentifikasi akun palsu, mencegah menyebarnya ujaran kebencian, dan menghapus video-video kekerasan.

Sementara jumlah pegawai Facebook kini sudah mencapai 27.742 orang, atau naik 48 persen dari tahun lalu. “Selama laba terus naik dalam jumlah yang besar, para investor akan menerima kenaikan anggaran belanja untuk keamanan privasi,” kata analis dari lembaga Wedbush Securities, Michael Pachtier.

Namun Facebook menolak memberikan data yang dicari para analis. Mereka tidak membuka pendapatan dari Instagram, dan menolak memberi data yang lebih rinci mengenai waktu yang dihabiskan pengguna di Facebook.

Terkait rencana pengaturan pemerintah beberapa negara berpotensi membuat para pengiklan mempertimbangkan ulang rencana mereka, mengingat regulasi baru itu bisa mengurangi data yang bisa digunakan untuk membidik pengguna.

Menurut data dari lembaga penelitian eMarketer, Facebook dan Google menguasai usaha iklan internet di seluruh dunia. Google diperkirakan menguasai 31 persen pasar iklan digital global pada tahun ini, mengungguli Facebook yang mencapai 18 persen. (rfr)