Alstom

Kastara.ID, Jakarta – Sesuai Paris Agreement, Jakarta berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30 persen pada 2030. Tantangan terbesar adalah mengubah paradigma bermobilitas dari car oriented development menjadi transit oriented development di sebuah kota yang hampir berusia 500 tahun ini.

Untuk itu, upaya mewujudkan masa depan transportasi perkotaan melalui pengembangan jaringan MRT Jakarta terus dilakukan. Bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Prancis di Paris, pada Selasa (17/5) lalu, PT MRT Jakarta (Perseroda) menginisiasi kegiatan yang bertajuk Investing in Urban Regeneration Forum 2022 (Forum Investasi Pembangunan Kota), meliputi sejumlah kegiatan yang melibatkan pelaku industri besar perkeretapiaan di Prancis.

Forum ini dibuka langsung oleh Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Fernando Alwi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan dihadiri oleh Komite Investasi Jakarta Thomas Trikasih Lembong, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar, dan Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud.

“Kita semua menghadapi krisis iklim yang sama, perlu kerja kolaborasi dalam menyikapinya. Kita harus berpikir jauh ke depan, mendorong perubahan yang lestari dan berkelanjutan. Dalam hal ini, MRT Jakarta akan menjadi tulang punggung dari perubahan mobilitas di Jakarta,” ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta (25/5).

Dalam acara tersebut, dilakukan pula dua penandatanganan nota kesepahaman dengan dua perusahaan industri perkeretaapian ternama milik Prancis. Pertama, bersama Alstom terkait kerja sama Solusi Sistem Perkeretaapian yang mencakup skema pengadaan rolling stock, sinyal, infrastruktur serta layanan MRT Jakarta.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Pre-tender Support and Marketing Director Alstom Didier Valiere. Kedua, bersama Thales terkait Solusi Teknologi Integrasi Sistem Pertiketan yang ditandatangani oleh Direktur Utama MRT Jakarta William P Sabandar dan VP Managing Director Revenue Collection Systems Ground Transportation Thales, Jean-Marc Reynaud.

“Sebagai kota yang baru memulai MRT dibanding kota-kota metropolis dunia lainnya, di mana dari 240 kilometer jaringan MRT yang direncanakan, sekarang baru kita mulai dengan 16 kilometer, untuk itu kerja sama dibutuhkan. Kita ingin bertukar pengalaman dan gagasan dari kota-kota dunia yang sudah lebih dulu mengadopsi sistem mobilitas lestari, seperti Paris,” imbuh Gubernur Anies.

Penandatanganan nota kesepahaman dengan dua perusahaan besar di bidang industri perkeretaapian Prancis merupakan upaya MRT Jakarta menghadirkan masa depan transportasi di Indonesia, bahkan lebih jauh lagi, upaya untuk menghadirkan wajah baru Jakarta sebagai masa depan pusat ekonomi baru dan terbarukan di Indonesia.

“Dengan Alstom, kita akan melihat kerja sama untuk membangun sistem perkeretaapian perkotaan yang paling tepat untuk Jakarta, baik dari aspek kereta, persinyalan, infrastruktur serta layanan MRT Jakarta. Sedangkan dengan Thales, kita akan menjajaki aspek teknologi dan solusi teknis terkait sistem tiket dan pembayarannya untuk pengembangan MRT Jakarta selanjutnya,” ujar Direktur Utama MRT Jakarta, William P Sabandar.

Lebih jauh lagi, tambah William, akan ada potensi kerja sama menjadi penyedia jasa konsultasi bagi daerah lain yang ingin mengembangkan sistem transportasi publik perkotaannya. Harapannya, melalui pertemuan dengan pelaku industri perkeretaapian perkotaan kelas dunia ini, masa depan transportasi publik di Jakarta akan semakin baik dan Jakarta akan menjadi kota yang setara dengan kota-kota metropolitan lainnya.

Untuk diketahui, Alstom adalah perusahaan Prancis yang membuat TGV, kereta cepat pertama di Eropa. Sedangkan Thales merupakan perusahaan teknologi yang terlibat dalam modernisasi sistem persinyalan kereta bawah tanah London Underground dan kereta cepat Turki. (hop